Jelang Pilpres AS, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Dekati Level 2.800 Dollar AS Per Ons
NEW YORK, - Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (30/10/2024) waktu setempat atau Kamis (31/10/2024) pagi, melanjutkan tren penguatan dari hari sebelumnya.
Kenaikan itu didorong ketidakpastian seputar Pilpres Amerika Serikat (AS), penanti data ekonomi terbaru AS, serta arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot ditutup naik 0,5 persen ke level 2.788,89 dollar AS per ons, setelah sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa di level 2.789,73 dollar AS pada awal sesi.
Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau naik sekitar 0,7 persen ke level 2.799,90 dollar AS per ons.
Baca juga: Harga Emas Dunia Sentuh Level Termahal Sepanjang Masa, Kian Dekati 3.000 Dollar AS Per Ons
"Kita akan menghadapi pemilihan umum (pemilu), iklim politik yang sangat tidak pasti, The Fed yang memangkas suku bunga, serta prospek (konflik) Rusia dan Ukraina," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Menurut Daniel, ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga logam mulia saat ini, tak terkecuali berita-berita negatif terkait kondisi global. Ia menilai emas masih memiliki ruang untuk kembali naik dengan adanya berbagai sentimen yang bisa mempengaruhi penguatan harga.
"Selanjutnya adalah kenaikan lebih tinggi yang mungkin mencapai level 2.850 dollar AS per ons," imbuhnya.
Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan Dollar AS
Musim pemilihan Presiden AS bakal mencapai puncaknya pada 5 November 2024, dengan persaingan ketat antara mantan Presiden dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Kondisi politik AS yang tidak pasti itu membuat permintaan terhadap emas kian menguat. Emas merupakan aset yang memiliki lindung nilai atau safe haven sehingga diminati investor di tengah ketidakstabilan geopolitik.
Harga emas sendiri sudah melonjak 35 persen di sepanjang tahun 2024, menuju kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979. Tren kenaikan ini juga dipengaruhi kebijakan suku bunga rendah yang dijalankan The Fed.
Pasar pun memproyeksi The Fed bakal memangkas suku bunganya 25 basis poin pada pertemuan November 2024.
Baca juga: Harga Emas Dunia Menguat ke Level Tertinggi dalam 10 Hari
Di sisi lain, pasar juga sedang menanti data pengeluaran konsumsi pribadi AS, dan laporan penggajian AS yang akan dirilis pekan ini. Data-data ekonomi ini akan menjadi petunjuk bagi pelaku pasar terkait arah kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.
Kebijakan suku bunga The Fed memang sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga emas dunia.
Ketika suku bunga tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.
Sebaliknya, ketika suku bunga rendah atau bahkan menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.
Terkini Lainnya
- Godok Skema Subsidi BBM, Bahlil: Kendaraan Umum Dipertimbangkan Tetap Dapat
- IHSG Hari Ini Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Jelang Pemilu AS, Wall Street Melemah
- Simon dan Iwan Bule Dipilih Jadi Dirut dan Komut Pertamina, Ini Tanggapan Bahlil
- Tupperware Batal Bangkrut, Ini Sebabnya
- Daftar Terbaru Kereta Api Rangkaian New Generation dan Rutenya per November 2024
- Indonesia Larang Penjualan iPhone 16, Kemendag Terjunkan Tim Pengawas
- [POPULER MONEY] Pintu Masuk Barang Impor Segera Pindah ke Sorong, Bitung, dan Kupang | Profil Dirut Baru Pertamina Simon Aloysius Mantiri
- Simon Aloysius Jadi Dirut Pertamina, Ini Permintaan Erick Thohir
- Saham vs Reksadana: Mana yang Lebih Cocok untuk Investor Pemula?
- Promo dan Harga Tiket Happytopia Sleman Bulan November
- Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Dibatalkan, Ini Alasannya
- Daftar Lengkap Susunan Direksi dan Komisaris Baru Pertamina
- KA Ranggajati dan KA Argo Cheribon Fakultatif Pakai Rangkaian New Generation
- Mengenal Jenis-jenis Saham di Bursa Efek
- Simon Aloysius Jadi Dirut Pertamina, Ini Permintaan Erick Thohir
- Memahami Akar Masalah dan Jalan Keluar Industri Tekstil
- Wall Street "Tergelincir", Investor Kaji Ulang Hasil Laporan Keuangan Perusahaan
- Mengenal Apa Itu Pailit dalam Dunia Bisnis
- Apa yang Dimaksud Dengan Pertumbuhan Ekonomi?
- [POPULER MONEY] Ini Kebijakan-kebijakan Tom Lembong Selama Jadi Mendag | Tokopedia dan TikTok Diminta Turunkan "Seller" yang Jual iPhone 16