Mentan Amran Ajak TNI Produksi Pangan dari Pekarangan Rumah

JAKARTA, - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman mengajak TNI memproduksi pangan dari pekarangan rumah melalui program pekarangan pangan lestari atau biasa disebut P2L.
Ajakan itu disampaikan Mentan Amran saat memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) di Markas Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).
“Kalau tentara semua buat pangan lestari di rumahnya, selesai setengah persoalan pangan ini, Pak. Bayangkan, cabai yang biasa mempengaruhi inflasi bisa kita selesaikan minimal satu rumah tanam tiga pot. Nanti bibit cabainya dari saya, gratis, kemudian pelihara ayam lima ekor dan ternak ikan lele sebagai protein segar,” kata Amran dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Bersama TNI AD, Bulog Wujudkan Budi Daya Pertanian dan Jaringan Distribusi Pangan

Amran mengatakan, semua makanan segar yang dihasilkan dari pekarangan rumah bisa membuat anak-anak Indonesia terhindar dari bahaya stunting atau kekurangan gizi.
Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, lanjut Amran, prajurit TNI juga mendapat keuntungan ekonomi karena bisa menyisihkan gaji.
"Gaji tentara bisa dikumpulkan karena kebutuhan pangan mereka bisa dipenuhi dari pangan lestari. Bahkan tinggi anak-anak kita ke depan kalau memberi asupan segar bisa 170 cm. Jadi ini sangat bisa menyelesaikan masalah,” ujar Amran.
Berdasarkan hitungannya, sebanyak Rp 2 juta per bulan dikeluarkan setiap rumah tangga untuk pangan.
Baca juga: Sebut Harga Benih Padi Sama seperti Harga Gabah, Menko Zulhas Akan Bicarakan dengan Mentan
Pengeluaran tersebut digunakan untuk membeli cabai, bawang, sayur, daging, telur, dan kebutuhan dapur lainnya.
“Jika mereka mengoptimalkan pekarangan, Ro 2 juta tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain,” kata Amran.
Terkini Lainnya
- Polemik Elpiji 3 Kg, Pemerintah Minta Maaf
- Anggaran Dipotong, PNS BKN Dibolehkan Ngantor Cuma 3 Hari
- PM India Bakal Bertemu Trump, Mau Hindari Pengenaan Tarif Impor?
- DPR: Pengecer Boleh Jual Elpiji 3 Kg Bentuk Kepedulian terhadap UMKM
- Wamenkeu Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan ke Masyarakat
- Ojol Tuntut Aturan THR, Kemenaker: Harapan Kami Perusahaan Juga Mendengarkan
- Jaga Harga Gabah, Pemerintah Tunda Bantuan Pangan sampai April
- Bukalapak Perkuat Pilar Bisnis Investasi lewat BMoney
- Gaji UMR Batam 2025, Tertinggi di Kepri Diikuti Bintan
- Program 3 Juta Rumah Bisa Atasi "Oversupply" Semen di Indonesia
- Balas Trump, China Terapkan Tarif 15 Persen untuk Barang Impor dari AS
- Terjerat Dugaan Fraud, eFishery Tunjuk FTI Consulting Jadi Manajemen Sementara
- Pengguna LRT Jabodebek Tembus 2,1 Juta Orang pada Januari 2025
- UU BUMN Disahkan, Erick Thohir Ungkap Arahan Prabowo soal Danantara
- Menaker Bahas Usulan THR Idul Fitri Dibayar Lebih Awal Bareng Pengusaha dan Serikat Pekerja
- Anggaran Dipotong, PNS BKN Dibolehkan Ngantor Cuma 3 Hari
- Pemerintah Pertimbangkan untuk Bebaskan Pajak Penghasilan Karyawan
- Apple Surati Menperin soal iPhone 16 Belum Boleh Diperjualbelikan di Indonesia
- Garuda Indonesia Raup Pendapatan Usaha Rp 40,19 Triliun di Kuartal III-2024
- Paper.id Luncurkan Horizon Card, Kartu Kredit Digital Khusus Korporat
- Tak Hanya Era Tom Lembong, Ini Data Impor Gula Mendag Penerusnya