BPS: Harga Beras Naik di Tengah Turunnya Harga Gabah
JAKARTA, - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan harga beras pada Oktober 2024 di kala harga gabah mengalami penurunan.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, rata-rata harga beras di tingkat grosir dan eceran mengalami kenaikan pada Oktober 2024 dibandingkan Oktober 2023.
Secara tahunan (year on year/yoy), harga beras di tingkat grosir meningkat 1,86 persen menjadi Rp 13.563 per kilogram (kg) dan di tingkat eceran meningkat 3,83 persen menjadi Rp 14.643 per kg.
Namun, jika dibandingkan dengan posisi September 2024 (month to month/mtm), harga beras di tingkat grosir maupun eceran mengalami penurunan masing-masing 0,35 persen dan 0,08 persen.
Baca juga: Bertemu Dirut Bulog, Menkop Budi Arie Bahas Kerja Sama Penyaluran Beras
“Secara umum, untuk komoditas beras di Oktober secara mtm mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Namun demikian, secara yoy beras di Oktober mengalami inflasi sebesar 3,83 persen,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Padahal pada periode yang sama, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan, yakni 0,34 persen dan 3,03 persen menjadi Rp 12.724 per kg.
Selain itu, rata-rata harga gabah di tingkat petani juga turun baik secara bulanan maupun tahunan.
Tercatat, harga gabah kering panen mengalami penurunan 0,85 persen mtm dan 6,25 persen yoy menjadi Rp 6.422 per kg.
Harga gabah kering giling juga turun 0,07 persen mtm dan 7,97 persen yoy menjadi Rp 7.089.
“Sebagai catatan, harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” tuturnya.
BPS juga mencatat, beras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar secara tahunan pada Oktober 2024, yaitu memberikan andil ke inflasi sebesar 0,15 persen.
Komoditas beras masuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 2,35 persen secara tahunan pada periode ini.
Baca juga: Pemerintah Buka Opsi Tambah Kuota Impor Beras 1 Juta Ton untuk Stok CBP
Terkini Lainnya
- Transformasi Layanan Kantor Cabang, BNI Resmikan Super Flagship Pertama di Bandung
- HUT Ke-63, Bank Kalteng Kenalkan Logo Baru dan Pacu Layanan Digital
- OJK Prediksi Kredit Perbankan Tumbuh Double Digit tapi Laba Melambat di Sisa Tahun 2024
- [POPULER MONEY] Maung Bakal Jadi Mobil Dinas Gubernur dan Bupati | Prabowo Mau Bagi-bagi Becak Listrik
- Industri Indonesia Dihantam Tyson
- Mengenal Revenue Streams, Jenis, dan Contohnya dalam Dunia Bisnis
- Cara Ganti Nomor HP BRImo, Livin' by Mandiri, dan BCA mobile
- BI Catat Transaksi Bisnis di ISEF 2024 Tembus Rp 1,85 Triliun
- Produk Derivatif Baru di BEI, Peluang Lindung Nilai bagi Investor
- Riset Lazada: 88 Persen Konsumen Beli Produk Berdasarkan Konten dan Rekomendasi AI
- Biodiesel B40 Selesai Diuji, Bahlil Optimistis Program Dimulai 1 Januari 2025
- Cara Ajukan Sanggah Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024 di SSCASN
- Cerita Bahlil Ditugasi Prabowo, dalam 2 Minggu Problem Subsidi BBM Harus Beres
- Apakah Bayar Tunggakan Iuran BPJS Bisa Dicicil?
- Pemerintah Mau "Sulap" Rumput Laut Jadi Bioavtur
- Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Berlaku November 2024
- Kompak Naik, Ini Harga BBM Shell, Vivo, dan BP Per 1 November 2024
- Raih Pendapatan Rp 5,1 Triliun, TBIG Catat Kinerja Positif di Kuartal III-2024
- Akhiri Tren Deflasi, Oktober 2024 Alami Inflasi 0,08 Persen
- Adaptation Finance Diperlukan untuk Hadapi Risiko Perubahan Iklim di Indonesia