Sritex Masih Punya Utang ke 27 Bank, Ini Tanggapan OJK
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait perkembangan pinjaman atau kredit PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, ke sejumlah bank dan perusahaan pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, sampai dengan September 2024, Sritex tercatat memiliki outstanding kredit sebesar Rp 14,64 triliun.
Nilai pinjaman itu terdiri dari pinjaman ke 27 bank sebesar Rp 14,42 triliun dan pinjaman ke 3 perusahaan pembiayaan sebesar Rp 220 miliar.
Baca juga: Masuk Daftar Kreditur Sritex, BNI Buka Suara
Terkait dengan outstanding kredit Sritex tersebut, Dian bilang, perbankan tentu sudah mempertimbangkan berbagai aspek keamanan kredit, termasuk kemampuan Sritex untuk membayar.
"Dan juga tentu saja dengan memperhatikan perkembangan yang terjadi dunia bisnis itu tentu saja menghadapi persoalan-persoalan," ujar dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Jumat (1/11/2024).
Lebih lanjut Dian menyebutkan, ini bukan kali pertama industri perbankan menghadapi permasalahan potensi kredit macet, akibat debitur perusahaan mengalami pailit.
"Tentu bank punya mekanisme yang sudah mapan dalam menghadapi situasi-situasi seperti itu," kata Dian.
Baca juga: Sritex Pailit tetapi Bisa Lakukan Ekspor dan Impor? Ini Penjelasan Airlangga
"Karena kemacetan dalam dunia bisnis itu dari waktu ke waktu sering terjadi," sambungnya.
Adapun industri perbankan dan pembiayaan sendiri saat ini dinilai memiliki kemampuan untuk memitigasi risiko kredit macet yang baik, dengan cadangan agregat yang dibentuk perbankan mencapai 83,34 persen dan perusahaan pembiayaan mencapai 63,95 persen.
"Ini saya kira sudah cukup dari memadai untuk mem-backup potensi kerugian kepada bank. Saat ini kita juga sama-sama mengetahui bahwa debitur sedang melakukan upaya hukum ke Mahkamah Agung," ucap Dian.
Terkini Lainnya
- Bursa Karbon Targetkan Volume Perdagangan Tembus 750.000 Ton
- Hari Ini Pelantikan Donald Trump, Pelaku Pasar Saham dan Keuangan Pilih "Wait and See"
- Menteri KKP Bertemu KSAL, Sepakat Bongkar Pagar Laut di Tangerang pada 22 Januari 2025
- Tutut "Ngompos" Karena Khawatir Sampah di Bantar Gebang Makin Tinggi
- Program MBG, Prabowo: Yang Sudah Tidak Perlu, Berikan Jatahnya kepada yang Perlu...
- Kemasan Kreatif Jadi Kunci Sukses Brand, Ini Inovasi Packlagi di 2025
- Cetak Sejarah, Bandara I Gusti Ngurah Rai Jadi Bandara yang Melayani Penerbangan Pesawat Jumbo Setiap Hari
- Indonesia Resmi Punya Bursa Karbon Internasional
- Grup Djarum Bakal Jadi Investor Strategis, DATA: Kami Akan Semakin Agresif
- Akui Area Pagar Laut Tangerang Punya HGB, Menteri ATR: Kalau Tidak Sesuai Aturan, Kami Akan Tindak
- InJourney Airports Layani 155,9 Juta Penumpang Pesawat pada 2024
- Ribuan Dusun Belum Teraliri Listrik, Prabowo: Kita Selesaikan dalam 5 Tahun!
- Kemenangan Indonesia di WTO, Ekonom: Harusnya Tidak Ada Perdebatan Sawit Lagi
- Berapa Biaya Haji 2025 yang Perlu Dibayar Jemaah?
- Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo: Saya Jamin Dananya Ada untuk Semua Anak Indonesia
- Kian Melambat, Pertumbuhan Kredit Perbankan Sentuh Level Terendah 2024
- Pemerintah Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun Sebelum Nataru, Bos Garuda: Kalau Turun, Saya Merugi
- Garuda Buka Penerbagan dari Halim Perdanakusuma ke Medan, Surabaya, dan Padang
- Risiko Geopolitik Meningkat, OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan RI Masih Terjaga
- Garuda Bakal Buka Rute Penerbangan dari Halim ke Bali hingga Singapura