Memajukan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia
JAKARTA, - Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim serta jumlah institusi keuangan syariah terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
Dikutip dari Antara, Jumat (1/11/2024), potensi ini sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus dilakukan secara inovatif guna meraih manfaat maksimal bagi kemajuan Indonesia.
Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal, potensi tersebut diyakini akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional.
Baca juga: OJK Terbitkan Tiga Pedoman Produk Perbankan Syariah
Penguatan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah akan mendukung kemandirian ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan visi Asta Cita yang dicetuskan oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga terus menunjukkan tren positif. Pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp 597,89 triliun atau tumbuh 11,92 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp 569,37 triliun.
Berdasarkan laporan dari State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, di tataran global, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia berada pada peringkat ketiga, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Guna memajukan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) diselenggarakan secara rutin oleh Bank Indonesia (BI) sejak 2014.
Baca juga: Pentingnya Pahami Asuransi Syariah Sejak Dini
Tahun 2024 menjadi penyelenggaraan ISEF ke-11, dengan tema Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan.
Terkini Lainnya
- Bursa Karbon Targetkan Volume Perdagangan Tembus 750.000 Ton
- Hari Ini Pelantikan Donald Trump, Pelaku Pasar Saham dan Keuangan Pilih "Wait and See"
- Menteri KKP Bertemu KSAL, Sepakat Bongkar Pagar Laut di Tangerang pada 22 Januari 2025
- Tutut "Ngompos" Karena Khawatir Sampah di Bantar Gebang Makin Tinggi
- Program MBG, Prabowo: Yang Sudah Tidak Perlu, Berikan Jatahnya kepada yang Perlu...
- Kemasan Kreatif Jadi Kunci Sukses Brand, Ini Inovasi Packlagi di 2025
- Cetak Sejarah, Bandara I Gusti Ngurah Rai Jadi Bandara yang Melayani Penerbangan Pesawat Jumbo Setiap Hari
- Indonesia Resmi Punya Bursa Karbon Internasional
- Grup Djarum Bakal Jadi Investor Strategis, DATA: Kami Akan Semakin Agresif
- Akui Area Pagar Laut Tangerang Punya HGB, Menteri ATR: Kalau Tidak Sesuai Aturan, Kami Akan Tindak
- InJourney Airports Layani 155,9 Juta Penumpang Pesawat pada 2024
- Ribuan Dusun Belum Teraliri Listrik, Prabowo: Kita Selesaikan dalam 5 Tahun!
- Kemenangan Indonesia di WTO, Ekonom: Harusnya Tidak Ada Perdebatan Sawit Lagi
- Berapa Biaya Haji 2025 yang Perlu Dibayar Jemaah?
- Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo: Saya Jamin Dananya Ada untuk Semua Anak Indonesia
- J Trust Bank Raup Laba Bersih Rp 161,22 Miliar pada Kuartal III 2024
- Garuda Indonesia Bakal Buka Rute Penerbangan ke IKN
- Sritex Masih Punya Utang ke 27 Bank, Ini Tanggapan OJK
- Kian Melambat, Pertumbuhan Kredit Perbankan Sentuh Level Terendah 2024
- Pemerintah Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun Sebelum Nataru, Bos Garuda: Kalau Turun, Saya Merugi