pattonfanatic.com

Erick Thohir Siapkan Kantor BP Investasi Danantara

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, telah menyiapkan kantor untuk Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Investasi Danantara.

Badan yang digadang-gadang bakal menjadi super holding BUMN itu akan berkantor di salah satu aset milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Erick mengaku sudah melakukan pertemuan dengan pihak Danantara. Meski tak menjelaskan dengan rinci, ia bilang, pertemuan itu salah satunya membahas penempatan kantor Danantara.

Baca juga: Mengenal BP Investasi Danantara, Badan Baru yang Akan Diluncurkan 8 November 2024

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024). /FIKA NURUL ULYA Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).

"Sudah (ketemu Danantara), karena nanti salah satu gedung yang dipergunakan oleh Danantara itu kan asetnya Bank Mandiri, buat kantornya," ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Saat ini Danantara sendiri dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala BP Investasi Danantara. Badan ini bakal diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 8 November mendatang.

Danantara menjadi badan pengelola investasi di luar APBN, yang dalam jangka panjang direncanakan menjadi seperti Temasek, badan investasi global milik Singapura.

Erick menambahkan, di masa awal pemerintahan Prabowo ini, Kementerian BUMN tengah melakukan konsolidasi seluruh perusahaan pelat merah dan kolaborasi lintas kementerian.

Baca juga: BP Investasi Danantara Disebut Akan Seperti Temasek, Kelola Investasi di Luar APBN

Langkah tersebut diperlukan untuk menghapus mentalitas silo, alias sikap enggan berbagai informasi antar pegawai atau divisi yang membuat kondisi lingkungan kerja tidak nyaman.

"Jadi kita tidak bisa berpikir silo lagi. Masing-masing kementerian, itu harus punya job desk. Jadi kan kita kerjaan terlalu banyak, enggak mungkin," kata Erick.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat