pattonfanatic.com

Punya 3 Program Prioritas, Mendag Soroti Rendahnya Produktivitas dan Minimnya Legalitas UMKM

Mendag Budi Santoso dalam kuliah umum soal Kebijakan Perdagangan Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti masih rendahnya produktivitas dan minimnya legalitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Menengah).

Hal itu disampaikan Budi dalam kuliah umum soal Kebijakan Perdagangan Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).

Budi menyebutkan, beberapa tantangan yang kerap ia temui di lapangan, produktivitas UMKM rendah dan minimnya UMKM yang sudah memiliki sisi legalitas.

Baca juga: Budi Santoso Terharu Karena Bisa Jadi Mendag Pertama dari Jalur Karier

Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM. SHUTTERSTOCK/BLEAKSTAR Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM.

“Penciptaan lapangan pekerjaan melalui UMKM memang penting, tetapi peningkatan produktivitas merupakan kunci keberlanjutan bisnis UMKM,” kata Budi, dikutip dari siaran pers Kementerian Perdagangan, Jumat (1/11/2024).

Oleh karena itu, Kemendag memiliki tiga program prioritas, salah satunya peningkatan UMKM. Ketiga program tersebut antara lain pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor.

Budi mengatakan, ketiga program itu saling terkait dan membutuhkan kerja sama strategis banyak pihak.

“Penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA ekspor merupakan tiga program yang menjadi fokus utama Kemendag saat ini. Semuanya bermuara untuk mempertahankan, bahkan melanjutkan tren positif dari neraca perdagangan Indonesia yang telah surplus selama 53 bulan ke belakang,” ujar Budi.

Baca juga: Profil Budi Santoso, Calon Mendag Pertama yang Diangkat dari Jajaran Internal Kemendag

Budi menyebutkan, ketiga program tersebut memang menempatkan UMKM sebagai fokus tersendiri, mengingat UMKM berkontribusi signifikan terhadap postur perekonomian dengan rasio 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Indonesia.

UMKM juga berkontribusi terhadap 60 persen produk domestik bruto atau PDB, serta penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat