pattonfanatic.com

Eksplorasi Migas Perlu Terus Dipacu, Apa Saja Tantangannya?

Ketua Komite Eksplorasi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) Rina Rudd dan Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara saat media briefing di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong agar eksplorasi migas terus dipacu untuk memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk.

Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, kegiatan eksplorasi harus terus dipacu untuk mencapai ketahanan energi.

Terlebih sejak 2008, Indonesia telah menjadi negara net importir minyak akibat tingginya tingkat konsumsi dibandingkan produksi migas yang ada di Indonesia.

Baca juga: SKK Migas Ungkap Temuan Gas di Jambi 9,45 MMSCFD

Ilustrasi minyak dan gas. SHUTTERSTOCK/DED PIXTO Ilustrasi minyak dan gas.

“Padahal potensi migas yang kita miliki jauh lebih besar dibandingkan negara-negara tetangga,” ujarnya saat media briefing di Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Kendati demikian, upaya untuk menggenjot eksplorasi migas akan menghadapi sejumlah tantangan.

Misalnya seperti meningkatkan kemudahan berinvestasi, perbaikan skema fiskal, dan kepastian hukum.

Menurutnya, kepastian hukum mutlak diperlukan untuk memperbaiki iklim investasi migas Indonesia dan menjadi fondasi kuat dari sisi regulasi.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas SDM dan Transfer Teknologi, SKK Migas Libatkan Akademisi dalam Proyek Kutei North Hub

“Salah satu regulasi paling krusial yang diperlukan yaitu revisi Undang-Undang Migas,” ucapnya.

Butuh investasi besar

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Eksplorasi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) Rina Rudd menambahkan, Indonesia masih memiliki potensi migas yang sangat besar tetapi mayoritas cadangan tersebut berada di wilayah timur Indonesia yang sangat minim infrastrukur dan membutuhkan biaya investasi besar.

Oleh karenanya, diperlukan perubahan yang cukup signifikan untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia mengingat ketatnya persaingan di sektor energi khususnya migas secara global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat