pattonfanatic.com

Pembangunan Jargas Digenjot untuk Kurangi Ketergantungan pada Impor dan Subsidi Energi

Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arief Setiawan Handoko saat berinteraksi dengan pelanggan jaringan gas (jargas) rumah tangga dan melakukan gas in, Jumat (27/9/2024).            
Lihat Foto

JAKARTA, — Pemerintah bersama PT PGN Tbk, Subholding Gas Pertamina, tengah mempercepat pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebagai upaya menekan ketergantungan terhadap impor energi serta mengurangi beban subsidi. Langkah ini dinilai dapat mendukung swasembada energi nasional dengan memaksimalkan penggunaan gas domestik.

Jargas dapat membantu menurunkan impor yang selama ini membebani,” kata Laode Sulaeman, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi di Kementerian ESDM, dalam diskusi Investortrust FGD “Gotong Royong Membangun Jargas,” pada Minggu (29/10/2024) lalu.

Ia menjelaskan, melalui pemanfaatan jargas, subsidi energi bisa lebih tepat sasaran, memperbaiki cadangan devisa, serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dukungan juga datang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan menjembatani pengembangan jargas di tingkat daerah.

“Kemendagri mendukung pembangunan jargas untuk mencapai swasembada energi dengan memanfaatkan kekayaan alam domestik. Sinergi antar-stakeholder dan eksekusi bertanggung jawab menjadi penting,” ujar Gunawan Eko Movianto, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Kemendagri.

Baca juga: Dorong Implementasi Jargas, PGN Subholding Gas Pertamina Kerja Sama dengan Jaya Real Property

PGN mengungkapkan bahwa pengembangan jargas yang eksis saat ini dapat mengurangi impor LPG hingga 84.000 ton per tahun dan menekan subsidi hingga Rp 468 miliar per tahun untuk setiap satu juta sambungan rumah tangga.

“Untuk optimalisasi jargas, perlu ada penyelarasan bauran energi di wilayah-wilayah jargas, terutama dengan bahan bakar substitusi seperti LPG bersubsidi, guna meningkatkan minat pelanggan,” ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, menekankan pentingnya pembangunan jargas sebagai solusi ketahanan energi nasional di tengah kondisi geopolitik yang rentan.

“Ada komitmen untuk lingkungan yang bersih dan penghematan devisa melalui jargas. Ketika pasokan energi dari Timur Tengah terganggu, jargas bisa menjadi solusi bagi ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Baca juga: Komitmen Perluas Jargas, PGN Perkuat Security Awareness

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengingatkan urgensi pengurangan subsidi energi.

“Pertanyaannya, apakah kita siap untuk mengurangi subsidi energi? Ketergantungan pada impor sangat mengkhawatirkan dalam kondisi global saat ini. Kita perlu bergerak sekarang atau tidak sama sekali,” tegasnya.

Kolaborasi pemerintah dan berbagai pihak dalam pengembangan jargas diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung kemandirian energi di masa depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat