Kadin Akan Lakukan Kajian dan Advokasi untuk Selamatkan Industri Tekstil
JAKARTA, - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) hasil Munaslub 2024, Anindya Bakrie, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian dan advokasi untuk menyelamatkan industri tekstil nasional.
Anindya menyebutkan, Kadin Indonesia akan memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah.
“Kadin akan mengkonsolidasi masukan dari semua pemangku kepentingan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan mengadvokasi masukan dan solusi tersebut kepada pemerintah untuk mengawal pemulihan dan pertumbuhan industri TPT nasional,” kata Anindya dalam keterangan tertulis, Minggu (3/11/2024).
Kemudian, Kadin akan mengawal industri TPT untuk menjaga tetap tersedianya lapangan pekerjaan sehingga stabilitas perekonomian nasional tetap terjaga.
Baca juga: Bantah Bos Sritex dan Kemenperin, Mendag Sebut Permendag 8/2024 Justru Lindungi Industri Tekstil
Secara rinci, langkah yang akan dilakukan Kadin Indonesia meliputi empat hal.
Pertama, Kadin melakukan pendampingan, baik di bidang regulasi, bidang perdagangan, bidang keuangan, maupun bidang lainnya yang diperlukan untuk para pelaku industri tekstil agar memiliki daya saing di level global.
Kedua, Kadin akan mendorong konektivitas dan likuiditas industri TPT dengan perbankan.
“Ini penting agar para pelaku industri, baik kecil maupun besar, dapat mengakses permodalan, baik dalam restrukturisasi, refinancing, dan penambahan permodalan baik investasi maupun modal kerja,” ujar Anindya.
Baca juga: Kemenperin dan Kemendag Sudah Bertemu Bahas Permendag 8/2024 serta soal Industri Tekstil
Ketiga, Kadin akan mengawal advokasi komunikasi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar industri TPT nasional kembali bangkit dan menjadi pemain global.
“Keempat, Kadin mendukung industri TPT untuk naik kelas dengan meningkatkan inovasi dan teknologi guna meningkatkan nilai tambah serta daya saing produk tekstil dalam negeri,” tutur Anindya.
Anindya juga mengatakan bahwa Kadin Indonesia mengapresiasi rencana Presiden Prabowo Subianto menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Ia menyebutkan, penyelamatan Sritex bisa menjadi pintu masuk untuk mengurai benang kusut industri manufaktur nasional, termasuk industri tekstil dan produk tekstil agar persoalan serupa tidak terulang.
Terkini Lainnya
- Zulhas Targetkan RI Tak Impor Garam Industri pada 2027
- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bank Mandiri Genjot KUR untuk Sektor Pangan
- Khawatirkan Tingginya Suku Bunga AS, Ini Antisipasi Pemerintah Indonesia
- Bank Emas Pertama RI Ditarget Beroperasi pada Semester I 2025
- Perkara Fundamental Sebelum Mendirikan Superholding BUMN
- Waspada Modus Penipuan Kartu Fisik DANA, Begini Langkah Aman yang Harus Dilakukan
- Menpan-RB Beri Isyarat CPNS Kembali Digelar pada 2025
- Menpan-RB Ungkap Banyak Oknum ASN Terlibat Judol dan Pinjol
- Cara Tarik Tunai DANA di Indomaret
- Menpan-RB Tunggu Arahan Prabowo soal Pemindahan ASN ke IKN
- 2 Cara Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu di Indomaret Modal HP
- Hanggar Baru FL Technics Indonesia di Bali Raih Sertifikasi FAA, Siap Genjot Layanan MRO Internasional
- 2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA di ATM Modal HP Antiribet
- Masa Depan Cerah Investasi Emas: Peluang di Era Ketidakpastian
- Budaya Keselamatan KAI Capai Level Proaktif, Dirut Didiek : Hasil Sinergi Seluruh Elemen
- Komisi V DPR dan Wamenhub Tinjau Kesiapan Pelayanan Penyeberangan ASDP Jelang Libur Nataru 2025
- DPR RI Buka Lowongan Kerja Tenaga Ahli, Simak Persyaratannya
- Masih Promo, Cek Jadwal KA BIAS Rute Bandara Adi Soemarmo–Madiun
- Komitmen Keberlanjutan Energi Disorot di Hari Listrik Nasional ke-79
- Bahlil: Subsidi BBM dan Listrik Berpotensi Salah Sasaran hingga Rp 100 Triliun