Cerita Bahlil Ditugasi Prabowo, dalam 2 Minggu Problem Subsidi BBM Harus Beres
JAKARTA, - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku diberi waktu dua minggu oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik agar tepat sasaran.
Bahlil memperkirakan, lebih kurang sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik berpotensi tidak tepat sasaran.
“Dua minggu dikasih waktu oleh Bapak Presiden. Jadi dua minggu ini akan kami selesaikan,” ujar Bahlil dalam konferensi pers pembahasan usulan Program Quick Win Kementerian Bidang Perekonomian di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).
Baca juga: Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi Tepat Sasaran
Adapun Bahlil ditunjuk Presiden Prabowo menjadi Ketua Ketua Tim Optimalisasi Subsidi Energi. Tim akan mulai rapat pada Senin (4/11/2024).
Bahlil mengatakan, ada opsi agar subsidi BBM dan listrik itu diberikan melalui bantuan langsung tunai (BLT).
“Apakah kemudian subsidi itu biar tepat sasaran, kemungkinan kita akan memberikan BLT kepada masyarakat, atau ada opsi lain, atau di-blend. Ada bagian yang memang kita langsung ke rakyat, dan ada bagian yang masih subsidi seperti sekarang,” ujar Bahlil.
Baca juga: Godok Skema Baru Subsidi Energi, Kementerian ESDM Siapkan Data
Bahlil menyebutkan, kompensasi dan subsidi BBM dan listrik sebesar Rp 435 triliun pada 2024. Dari nilai tersebut, Rp 83 triliun di antaranya untuk subsidi elpiji.
“Nah kami menengarai, dari berbagai laporan yang masuk, baik PLN maupun Pertamina, maupun BPH Migas, subsidi BBM dan listrik itu ada potensi yang tidak tepat sasaran,” kata Bahlil.
Bahlil mengatakan, ada 20-30 persen subsidi BBM dan listrik berpotensi tidak tepat sasaran dengan nilai sekitar Rp 100 triliun.
“Kita lebih fokus untuk memastikan subsidi itu untuk tepat sasarannya, itu saja yang paling penting ya,” kata Bahlil.
Baca juga: Kemenkeu: Pengurangan Anggaran Subsidi Energi 2025 Bukan untuk Pembatasan BBM
Sebelumnya, Bahlil telah dipanggil Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Bahlil bersama Prabowo membahas beberapa langkah terkait subsidi tepat sasaran. Pertemuan tersebut turut dihadiri Kepala Badan Investigasi Khusus dan Pengendalian Pembangunan Aris Marsudiyanto dan Komisaris Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
Penyaluran langsung kepada orang atau by name by address menjadi salah satu formulasi yang digodok, dari sebelumnya subsidi dalam bentuk barang yang realisasinya dibayarkan ke perusahaan pelat merah.
“Datanya harus sama, harus tepat sasaran, jangan yang kita kasih subsidi bukan yang tepat sasaran. Nanti itu keputusannya akan disampaikan setelah tim ini bekerja, selesai, kami akan lapor kepada Bapak Presiden,” kata Bahlil.
Terkini Lainnya
- Menpan RB Beri Isyarat CPNS Kembali Digelar Pada 2025
- Menpan RB Ungkap Banyak Oknum ASN Terlibat Judol dan Pinjol
- Cara Tarik Tunai DANA di Indomaret
- Menpan-RB Tunggu Arahan Prabowo soal Pemindahan ASN ke IKN
- 2 Cara Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu di Indomaret Modal HP
- Hanggar Baru FL Technics Indonesia di Bali Raih Sertifikasi FAA, Siap Genjot Layanan MRO Internasional
- 2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA di ATM Modal HP Antiribet
- Masa Depan Cerah Investasi Emas: Peluang di Era Ketidakpastian
- Budaya Keselamatan KAI Capai Level Proaktif, Dirut Didiek : Hasil Sinergi Seluruh Elemen
- Bahan Pokok Selasa 10 Desember 2024: Harga Daging Ayam Ras Naik, Bawang Merah Turun
- ASDP Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia
- Pertamina dan Mitra Turunkan Angka Stunting di Rawas Ilir Sumsel
- Menko Airlangga: Arahan Presiden, KEK Instrumen Penting Raih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Jajal "Direct Train", Menhub: Bisa Beristirahat di Kereta Tanpa Terputus
- Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp 14.000, Cek Rincian per 10 Desember 2024
- Komitmen Keberlanjutan Energi Disorot di Hari Listrik Nasional ke-79
- Bahlil: Subsidi BBM dan Listrik Berpotensi Salah Sasaran hingga Rp 100 Triliun
- Pembangunan Jargas Digenjot untuk Kurangi Ketergantungan pada Impor dan Subsidi Energi
- Pemerintah Mau "Sulap" Rumput Laut Jadi Bioavtur
- Bantah Bos Sritex dan Kemenperin, Mendag Sebut Permendag 8/2024 Justru Lindungi Industri Tekstil