OJK Prediksi Kredit Perbankan Tumbuh "Double Digit", tapi Laba Melambat di Sisa Tahun 2024
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi, penyaluran kredit perbankan masih tumbuh double digit di kuartal terakhir tahun 2024. Meskipun demikian, pertumbuhan laba industri bakal melambat.
Data OJK menunjukkan, penyaluran kredit perbankan tumbuh kian melambat hingga September 2024, ke level 10,85 persen secara tahunan.
Angka pertumbuhan ini menjadi yang terendah sepanjang 2024.
Baca juga: Kian Melambat, Pertumbuhan Kredit Perbankan Sentuh Level Terendah 2024
Meskipun demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, laju pertumbuhan perbankan masih berada dalam target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Pertumbuhan itu pun sesuai dengan perhitungan OJK yang dilakukan lewat Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK.
"Sehingga pertumbuhan kredit di triwulan IV-2024 diproyeksikan tumbuh cukup stabil dan target pencapaian kredit sesuai proyeksi OJK, yaitu antara range 9 sampai 11 persen," tutur Dian, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, dikutip Senin (4/11/2024).
Pertumbuhan kredit itu pun akan diikuti oleh kenaikan laba bersih industri perbankan. Akan tetapi, Dian bilang, laju pertumbuhan laba perbankan bakal melambat.
Baca juga: Bos OJK Sebut Kredit Perbankan Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Masa Depan
Lebih lambatnya pertumbuhan laba perbankan utamanya disebabkan oleh biaya dana atau cost of fund (COF) perbankan yang tinggi. Akibatnya, kemampuan perbankan untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih tergerus.
"Laba perbankan juga masih akan tumbuh, meskipun pertumbuhannya lebih rendah dari sebelumnya," ujar Dian.
Terkini Lainnya
- Menaker Ingatkan Kepala Daerah Tetapkan UMP dan UMK Tepat Waktu
- Prabowo: Inflasi di Bawah 3 Persen Suatu Prestasi...
- Ada 5 SPKLU Mobile Saat Nataru, Siap Datangi Mobil Listrik yang Kehabisan Daya di Jalan Tol
- Menko Airlangga Tawarkan Rusia untuk Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus
- Harga MinyaKita Melambung, Bapanas: Presiden Prabowo Perintahkan BUMN Pangan Kuasai Stok dan Distribusi
- [POPULER MONEY] Waspada Ekonomi Global 2025 | Tiga Direktur Unilever Indonesia Mengundurkan Diri
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah: Pajak Kaya atau Beban Baru?
- Pemerintah Pangkas Impor Garam Industri pada 2025
- Korsel dan Suriah Memanas, Airlangga: Kita Harus Ambil Kesempatan Emas Ini...
- Antusiasme Usaha Bullion, OJK: Cukup Ada, Meskipun Tidak Banyak
- Elektrifikasi Transportasi, Kunci Indonesia Capai Nol Emisi Karbon 2060
- Kamar Dagang Uni Eropa Sebut Birokrasi Masih Jadi Kendala Investasi di Indonesia
- Ada Gejolak di Suriah, Pertamina Pastikan Operasional Kapal Tanker Minyak Aman
- Tingkatkan Daya Saing, Pertagas Integrasikan Teknologi Digital
- KAI Siapkan 40.782 Perjalanan Kereta Selama Nataru 2024/2025
- Prabowo: Inflasi di Bawah 3 Persen Suatu Prestasi...
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah: Pajak Kaya atau Beban Baru?
- BI Catat Transaksi Bisnis di ISEF 2024 Tembus Rp 1,85 Triliun
- Produk Derivatif Baru di BEI, Peluang Lindung Nilai bagi Investor
- Industri Indonesia Dihantam Tyson
- Cara Ajukan Sanggah Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024 di SSCASN
- Jadwal KA Priority Terbaru Periode November 2024