pattonfanatic.com

Daya Beli Masyarakat Lesu, Ekspansi Bisnis UMKM Melambat

Ilustrasi UMKM kuliner.
Lihat Foto

JAKARTA, - Ekspansi bisnis pelaku usaha mikro, keci, dan menengah mengalami perlambatan pada kuartal III-2024.

Hal ini ditunjukkan oleh data Indeks Bisnis UMKM yang dirilis oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI.

Bank spesialis UMKM itu mencatat, Indeks Bisnis UMKM pada kuartal III-2024 sebesar 102,6. Angka ini lebih rendah dibanding dengan kuartal II-2024 yang mencapai 109,9.

Baca juga: Ketemu Kepala BPOM, Erick Thohir Ingin UMKM Dapat Kemudahan Urus Izin

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, salah satu pemicu perlambatan ekspansi bisnis UMKM ialah turunnya daya beli masyarakat pada periode Juli sampai September 2024.

Selain itu, normalisasi permintaan pasca perayaan hari besar keagamaan nasional (HKBN) seperti Idul Fitri, Waisak, dan Idul Adha juga mendorong perlambatan ekspansi UMKM.

"Normalisasi permintaan pasca perayaan HBKN, normalisasi produksi pertanian pasca panen raya, enaikan harga barang input, dan persaingan yang semakin ketat," ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).

Supari menjelaskan, sebanyak lima komponen Indeks Bisnis UMKM memiliki indeks di atas 100, sementara tiga komponen lainnya menurun di bawah 100.

Baca juga: Kredit Macet UMKM Rp 8,7 Triliun, Erick Thohir Ungkap Rencana Hapus Tagih Kredit

Indeks terendah terlihat pada komponen volume produksi/penjualan (94,1), komponen nilai penjualan (96,1), dan komponen penggunaan tenaga kerja (99,2).

Normalisasi permintaan barang dan jasa pasca HBKN dan menurunnya produksi pangan pasca panen raya, serta naiknya harga barang input menyebabkan volume produksi dan penjualan UMKM mengalami penurunan.

Meskipun rata-rata harga jual mencatat kenaikan, namun penurunan volume produksi/penjualan yang cukup dalam menyebabkan nilai penjualan juga turut menurun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat