pattonfanatic.com

Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5 Persen, Airlangga: Singapura, Arab Saudi, dan Meksiko Juga Rendah

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di kantornya, Selasa (5/11/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 4,95 persen di kuartal III 2024 masih lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.

Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara ASEAN lain seperti Vietnam yang tumbuh 7,4 persen pada kuartal III 2024.

"Kalau kita bandingkan dengan negara lain, kita lihat Singapura juga relatif rendah di 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen, dan Meksiko 1,5 persen," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Ditopang Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tanga

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Meski pertumbuhan ekonomi kuartal ini turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05 persen, namun secara historis, pertumbuhan ekonomi Indonesia kerap melambat tiap kuartal ketiga. Pada kuartal III 2023 misalnya, ekonomi tumbuh 4,94 persen.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi RI pada periode ini diiringi dengan inflasi yang rendah yakni 1,7 persen dan rasio utang yang terkendali di bawah 40 persen tepatnya 39,4 persen.

Untuk itu, pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2024 dapat kembali ke level 5 persen sehingga pertumbuhan ekonomi 2024 dapat sesuai target APBN 2024 yang sebesar 5,2 persen.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang Januari-September 2024 sebesar 5,03 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2024 Capai 4,95 Persen

"Kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun masih di level 5 persen sesuai dengan APBN kita," tutur Airlangga. 

Di sisi lain, Indonesia ke depannya juga dihadapkan pada ketidakpastian global yang masih tinggi baik dari eskalasi konflik di Timur Tengah serta perang Ukraina yang belum selesai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat