IHSG Diprediksi Lanjutkan Rebound, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Rabu (6/11/2024).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup menguat ke level 7.491, atau tumbuh 12,43 poin setara 0,17 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, di tengah pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) saat ini, Purchasing Managers Index (PMI) Composite menurun dari sebelumnya 54,3 menjadi 54,1.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Penutupan Perdagangan Hari Ini
Sementara, PMI Services juga mengalami penurunan dari sebelumnya 55,3 menjadi 55.
Meskipun penurunan terjadi, tetapi hal itu masih dapat diterima oleh pelaku pasar dan investor.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2024 mencapai 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05 persen secara tahunan.
Baca juga: Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Masih Lesu
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.410 sampai 7.560," kata dia dalam analisisnya, Rabu (6/11/2024).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG dapat melanjutkan rebound jangka pendeknya menuju 7.617 apabila menembus di atas level 7.529, yang merupakan resisten terdekat.
Namun demikian, penurunan di bawah 7.412 akan membuka jalan untuk melanjutkan koreksi wave (iv) menuju 7.345 sebagai support klaster Fibonacci.
"Level support IHSG berada di 7.412, 7.345, dan 7.278, sementara level resistennya di 7.529, 7.617, 7.666, dan 7.752. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish," terang dia.
Terkini Lainnya
- Jasa Marga Sebut Tak Ada Diskon Tarif Tol Libur Nataru
- Manulife Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, Dorong Pertumbuhan Keuangan Syariah di Indonesia
- Zulhas: Indonesia Butuh Waktu 5 hingga 7 Tahun Lagi untuk Berdaulat Pangan
- Easycash dan Superbank Lanjutkan Kerja Sama Penyaluran Kredit
- Jika Menyimpan Uang di DANA, Apakah Ada Potongan?
- Konsumsi Masyarakat Lesu, Kredit Macet "Fintech Lending" Berpotensi Membengkak
- RI Punya 29 Lokasi Potensial untuk Pembangkit Nuklir, Mana Saja?
- Mudahkan Transaksi Internasional, Kolaborasi Bank DBS Indonesia dan Topremit Raih Penghargaan Indonesia Partner Experience of the Year
- HUT KPR Ke-48, BTN Tebar Bunga 3,48 Persen
- Program Restrukturisasi Jiwasraya Diikuti 99,9 Persen Pemegang Polis
- Tantangan Penguatan Produksi Susu lewat Koperasi, Harga hingga Produktivitas Sapi
- Bantu Masyarakat Rentan, DBS Foundation Umumkan 15 Inisiatif Baru dengan Total Pendanaan 88 Juta Dollar Singapura
- Lazada 12.12 Promo Habis-Habisan, Diskon Jor-joran di Akhir Tahun
- Strategi IMIP Bangun SDM Lokal, Transfer Teknologi hingga Beasiswa
- IHSG Ditutup Menguat Tipis, Saham UNVR dan ANTM Melesat
- Wall Street Menguat di Tengah Penantian Hasil Pemilu AS
- Pemerintah Tidak Ingin Ada Bahan Impor untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Tantangan dan Peluang RI Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- [POPULER MONEY] Ada 7 BUMN yang Masih Rugi | Penyebab Tupperware Batal Bangkrut
- 2 Pebisnis Perempuan Indonesia Masuk Daftar Asia Power Businesswomen 2024