pattonfanatic.com

Tantangan dan Peluang RI Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Lihat Foto

JAKARTA, - Target Presiden Prabowo Subianto untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen nampaknya tidak mudah diraih. Ada tantangan dan peluang dalam prosesnya.

Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bisa dicapai secara bertahap dalam 5 tahun ke depan.

Meski begitu, terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi untuk mencapai target tersebut, yaitu sebagai berikut. 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2024 Capai 4,95 Persen

Dampak APBN terhadap kegiatan ekonomi masyarakat adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berikutnya dampak APBN terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yakni membuka lapangan pekerjaan, ketiga pengaruh APBN terhadap perekonomian Indonesia adalah stabilitas keuangan dan investasi.Dok. BPJT Dampak APBN terhadap kegiatan ekonomi masyarakat adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berikutnya dampak APBN terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yakni membuka lapangan pekerjaan, ketiga pengaruh APBN terhadap perekonomian Indonesia adalah stabilitas keuangan dan investasi.

1. Perekonomian tumbuh melambat

Saat ini pertumbuhan ekonomi tengah mengalami perlambatan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun tiap kuartal selama 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi selama tahun 2024 dari kuartal I sampai kuartal III sebesar masing-masing 5,11 persen, 5,05 persen, dan 4,95 persen.

"Kalau kita melihat pertumbuhan ekonomi secara tahunan mulai dari triwulan pertama hingga triwulan ketiga, maka kita melihat pola perlambatan pertumbuhan di tiap triwulan tersebut," ujarnya saat dihubungi , Selasa (5/11/2024).

2. Daya beli masyarakat lesu

Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 diiringi oleh konsumsi rumah tangga yang turun secara kuartalan maupun tahunan karena faktor musiman.

Baca juga: Daya Beli Masyarakat Lesu, Ekspansi Bisnis UMKM Melambat

Adapun konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2024 sebesar 4,91 persen, turun dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 4,93 persen maupun tahun sebelumnya yang mencapai 5,06 persen.

Terlebih pada tahun ini juga sempat terjadi deflasi selama lima bulan berturut-turut yakni pada Mei sampai September. Secara berurutan, deflasi Mei sampai September 2024 sebesar 0,03 persen, 0,08 persen, 0,18 persen, 0,18 persen, 0,03 persem, dan 0,12 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat