Energy Transition Mechanism (ETM) Jadi Upaya Percepat Transisi Energi dan Mendukung Investasi Hijau
JAKARTA, – Program Energy Transition Mechanism (ETM) bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur energi dan transisi menuju energi bersih untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
ETM dirancang untuk mengurangi emisi karbon dengan menghentikan atau mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan menggantinya dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seiring dengan pengembangan energi terbarukan yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, menekankan pentingnya roadmap transisi energi yang inklusif. Hal ini disampaikannya dalam seminar yang diselenggarakan di Jakarta pada 29 Oktober 2024 lalu.
“Indonesia memerlukan langkah konkret yang tidak hanya menurunkan emisi karbon, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dapat beralih ke alternatif yang lebih bersih dan efisien,” ujar Adi, melalui siaran pers, dikutip Rabu (6/11/2024).
Baca juga: MedcoEnergi Dorong Investasi Hijau dalam Transisi Energi di Asia Tenggara
Seminar bertajuk "Transitioning Towards a Sustainable Future of Indonesia" ini membahas berbagai langkah strategis untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. PT Sucofindo, sebagai perusahaan di bidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi (TIC), berperan aktif untuk memastikan kredibilitas klaim energi bersih dan mendukung perdagangan karbon.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa klaim energi bersih dapat dipertanggungjawabkan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen serta mendukung perdagangan karbon di Indonesia," kata Adi Budiarso pada pembukaan seminar tersebut.
Dalam seminar, Kasu Venkata Reddy, CEO dan Co-founder Sustainability Economics, memperkenalkan skema Clean Energy Mechanism (CLEM). Skema ini bertujuan untuk membantu negara-negara mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menyediakan pembiayaan, teknologi, dan dukungan kebijakan yang diperlukan.
"CLEM tidak hanya mendukung pengurangan emisi tetapi juga menarik investasi hijau. Transisi energi bisa memberikan keuntungan jika dilakukan dengan perhitungan matang, sehingga ekonomi tetap tumbuh dengan energi yang lebih bersih," ujar Kasu.
Baca juga: CSIS: Ada Banyak Tantangan dalam Capai Target Transisi Energi
Pada seminar yang sama, Edwin Hartanto, Kepala Unit Pengembangan Carbon Trading IDX Carbon, menyoroti pentingnya mengembangkan mekanisme perdagangan karbon sebagai cara untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Untuk itu, IDX Carbon berkomitmen mengembangkan carbon trading yang transparan dan mengacu pada best practice global, yang akan mendukung transisi energi Indonesia ke energi bersih.
Dukungan Sucofindo
Dikman Purnama, Kepala Bagian PMU Climate Solution and Sustainable Energy PT Sucofindo, menambahkan bahwa perusahaan siap mendukung implementasi ETM dengan berbagai layanan yang dimilikinya, seperti kajian kesiapan transisi energi, penilaian teknis penurunan emisi, dan studi kelayakan energi bersih.
"Kami siap memberikan layanan optimal untuk mendukung ETM dan menarik investasi energi bersih di Indonesia, termasuk validasi dan verifikasi emisi gas rumah kaca serta pengujian teknologi energi terbarukan," tutup Dikman.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, ETM diharapkan menjadi pendorong utama transisi energi Indonesia dan meningkatkan daya saing investasi hijau yang berkelanjutan.
Terkini Lainnya
- Rayakan HUT Ke-34, JNE Bawa Semangat Melesat Sat Set
- Soal Kementerian Penerimaan Negara, Kemenko Perekonomian: Itu Domainnya Kemenkeu
- Elnusa Pastikan Pasokan Elpiji Lancar Jelang Natal dan Tahun Baru
- ICA-CEPA dengan Kanada Rampung secara Substantif, Ini Keuntungannya bagi RI
- AirAsia Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- 3 Pekerjaan "Entry-Level" dengan Potensi Penghasilan 100.000 Dollar AS
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Bidik Pasar Domestik dan Ekspor, Midea Bidik Produksi 1 Juta Unit AC di Pabrik Cikarang
- Akademisi: Kebijakan Cukai Tepat untuk Cegah Peredaran Rokok Ilegal
- Di KI 2024, Hutama Karya Pamerkan Portfolio dan Inovasi Infrastruktur Berteknologi Canggih
- BP Danantara Batal Diresmikan Prabowo Besok, Ini Penyebabnya
- Fenomena Judi Online: 70 Persen Gaji Dihabiskan, Ada Pemain di Bawah 10 Tahun