pattonfanatic.com

Beredar Terigu Bogasari Palsu, Indofood Imbau Masyarakat Hati-hati

Ilustrasi tepung terigu.
Lihat Foto

JAKARTA, - Manajemen PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari mengimbau masyarakat terkait pemalsuan terigu menggunakan merek Bogasari belakangan ini.

Catatan Bogasari, terjadi pemalsuan yang sempat menyebar penjualannya di wilayah Bandung Raya, meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi hingga Kabupaten Sumedang.

Barang bukti yang berhasil disita Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) sekitar 31 ton. Aksi pemalsuan ini sudah berlangsung sekitar tiga tahun berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka.

“Terima kasih kepada pimpinan Polda Jawa Barat dan tim yang sudah mengusut tuntas praktik pemalsuan yang sangat merugikan perusahaan, terutama merugikan konsumen karena sudah membeli produk yang tidak sesuai dengan harapannya. Semoga penangkapan seluruh tersangka yang akan dilanjutkan ke pengadilan dan mendapatkan hukuman sesuai aturan hukum yang berlaku dapat memberikan efek jera kepada para pelaku,” kata Direktur Indofood Franciscus Welirang dalam siaran pers, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Bogasari Dorong Percepatan Usaha UKM di 24 Kota

Dari hasil penyitaan barang bukti, para tersangka memalsukan merek Segitiga Biru sekitar 800 sak atau setara dengan 20 ton. Selebihnya, sekitar 200 sak terigu Bogasari merek Cakra Kembar.

Franciscus Welirang pun mengimbau pelanggan terigu Bogasari, khususnya kemasan 25 kilogram (1 sak), agar proaktif melakukan pengecekan secermat mungkin terhadap produk terigu yang dibeli.

Pengecekan bisa dilakukan mulai dari kemasan, segel/e-kupon, serta kualitas isinya.

“Selain itu, jangan tergiur terhadap tawaran-tawaran yang mencurigakan, termasuk penawaran harga yang tidak wajar,” kata Franciscus.

“Sebagai contoh, dalam kasus pemalsuan terigu Bogasari, merek Segitiga Biru kemasan 1 sak atau 25 kilogram, dijual dengan harga Rp 203.500. Sementara modal harga terigu merek perusahaan lain yang dimasukkan dalam karung Segitiga Biru hanya Rp 167.000,” ujar Franciscus.

Baca juga: Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas


Franciscus mengimbau kepada masyarakat, khususnya pelanggan terigu Bogasari, agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming harga yang murah.

“Secara awam atau kasat mata, keaslian produk terigu Bogasari dapat dilihat dari bekas jahitan label e-kupon yang tertempel di kemasan 1 sak serta ada bekasan jahitan ulang karung,” kata Franciscus.

“Sebagai tambahan, asli tidaknya terigu kemasan Bogasari juga dapat dilihat dari benang jahitan apabila disenter menggunakan lampu UV akan bersinar. Bila tidak bersinar berarti sudah dipalsukan,” ujar dia.

Dalam catatan Bogasari, kasus pemalsuan tepung terigu Bogasari di wilayah Polda Jawa Barat terakhir terjadi pada tahun 2016, yang berhasil dibongkar jajaran Polres Purwakarta.

Franciscus mengatakan, apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, agar segera laporkan kepada CR Bogasari setempat atau langsung telepon ke Lagansa (Layanan Pelanggan Bogasari di nomor 0807 1 800 888 atau e-mail ke lagansa@bogasari.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat