pattonfanatic.com

Jurus Lo Kheng Hong Berburu "Cuan" dari Pasar Modal

Investor senior Indonesia Lo Kheng Hong saat mengunjungi pembangunan proyek-proyek IKN, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (17/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Investor Senior Lo Kheng Hong menceritakan bagaimana perjalanan untuk meraup untung dengan investasi di pasar modal.

Hal pertama yang perlu diperhatikan menurut dia adalah mengetahui pengendali perusahaan. Hal tersebut termasuk mengetahui siapa saja direksi dan anggota komisarisnya.

Secara gamblang, ia mengaku tidak tertarik dengan perusahaan dengan manajemen yang tidak baik, apalagi yang terindikasi fraud.

"Lihat siapa pengendali perusahaan. Siapa direksi dan komisaris. Apakah orang baik dan orang jujur. Kalau bukan orang baik dan jujur, orang yang suka ambil uang perusahaan untuk perkaya diri, saya tidak mau beli," ujar dia dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024, Kamis (7/11/2024).

Baca juga: Mau Jadi Full Time Trader? Simak Saran Lo Kheng Hong

Ia menambahkan, pertimbangan lainnya yang digunakan untuk berinvestasi adalah memilih sisi bidang usaha.

Pria yang karib disapa Lo itu mengaku lebih suka memilih emiten atau perusahaan yang sudah memiliki laba besar.

Dalam berbagai kesempatan, ia selalu menekankan, dalam investasi itu penting untuk memastikan tidak membeli kucing dalam karung.

"Saya beli perusahaan yang cuannya besar. Perusahaan rugi dan cuan kecil saya tidak mau beli. Saya hanya beli perusahaan yang cuannya besar. Perusahaan bukan hanya untung besar, tapi juga tumbuh," imbuh dia.

"Nikmat sekali kalau punya perusahaan untung besar dan tiap tahun tambah besar untungnya. Seperti memiliki mesin pencetak uang," timpal Lo.

Baca juga: Lo Kheng Hong Sebut Wonderful Company Saham Ideal, BNI Jadi Contoh


Tak hanya itu, dalam investasi saham, Lo juga mencermati besaran valuasi perusahaan.

Sebagai gambaran, Lo memiliki rumus bahwa price earning ratio (PER) maksimal 9x dan price to book ratio (PBV) maksimal 1x.

Terakhir, Lo bilang, selalu memilih investasi yang menghasilakan dividen atau memiliki divident yeild.

Sedikit catatan, pada tahun lalu, Lo mengaku mampu mengantongi dividen Rp 1 miliar.

"Dapat dividen besar enak, seperti mendapatkan uang tunggu. Tahun lalu dapat dividen dari emiten-emiten yang saya miliki Rp 100 miliar. Lumayan, enak. Itung-itung saya dapat uang tunggu," tutup dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat