Sekilas Mengenal Danantara, "Superholding" BUMN Baru yang Bakal Kelola Aset "Jumbo" Rp 9.480 Triliun
JAKARTA, - Pemerintah Indonesia membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Badan baru ini dirancang sebagai "superholding" baru bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan entitas kekayaan negara lainnya.
Meski peluncurannya tertunda akibat lawatan luar negeri Presiden Prabowo Subianto, Danantara diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia di tingkat global.
Lantas, apa sebenarnya peran dan manfaat BP Danantara? Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Apa Itu Danantara yang Batal Diresmikan Prabowo Hari Ini?
Tujuan Pembentukan BP Danantara
BP Danantara dibentuk dengan tujuan mengonsolidasikan aset negara dalam satu lembaga untuk pengelolaan yang lebih optimal dan efisien. Kepala BP Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad, menegaskan bahwa badan ini diharapkan bisa menciptakan model pengelolaan investasi yang terintegrasi, serupa dengan Temasek di Singapura.
"Danantara akan mengelola aset di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bertujuan mendukung target ekonomi serta program pemerintah," ujar Muliaman, dikutip dari , 22 Oktober 2024.
Menurut dokumen profil BP Danantara yang diterima , badan ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.
Danantara juga akan mengonsolidasikan entitas strategis, termasuk Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh BUMN besar, yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
“INA akan dikonsolidasikan dalam Danantara. Sementara untuk landasan hukumnya, kami sedang mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP),” jelas Muliaman pada Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Danantara Bakal Kelola Aset Rp 9.480 Triliun, Jadi SWF Ke-4 Terbesar Dunia
Kelola Aset Jumbo hingga Triliunan Rupiah
Dengan total aset awal sekitar 600 miliar dollar AS atau setara Rp 9.504 triliun, BP Danantara berpotensi menjadi salah satu sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa pengelolaan aset sebesar ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan daya saing nasional. Erick berharap agar masyarakat tidak berpikir negatif terhadap superholding ini.
“Danantara adalah roadmap BUMN yang kami dorong untuk menyehatkan perusahaan pelat merah, dan ini terbukti dari laporan keuangan BUMN yang menunjukkan perbaikan,” ujarnya pada Kamis (7/11/2024).
Baca juga: 7 BUMN Ini Bakal Masuk Danantara
Terkini Lainnya
- PPN 12 Persen Demi Kerek Penerimaan Negara, ADB: Ada Cara Lain...
- Kemenhub Atur Mobilitas di Pelabuhan Penyeberangan Periode Nataru 2024/2025, Ini Rinciannya
- Prabowo Segera Teken Perpres Irigasi, Mentan: Paling Lambat Besok Ditandatangani
- Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan Anak-anak di Riau
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Bapanas: Perintah Presiden Prabowo, Petani-Nelayan Jangan Sampai Menderita karena Produk Tak Terserap
- Watsons Tebar Promo 12.12, Ada Diskon hingga 70 Persen dan Voucer Rp 120.000
- Waspada Penipuan dengan Modus Jual Murah Emas Antam
- Asosiasi Logistik Dukung Kenaikan UMP 2025: Bisa Sejahterakan Pekerja
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Usai Merger dengan XL Axiata, Saham FREN Akan "Delisting" dari Bursa
- Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan
- Semarakkan Harbolnas 12.12, Telkom Beri Diskon Biaya Berlangganan Indibiz untuk UKM
- Kian Panjangnya Rentetan BPR "Gulung Tikar" pada 2024
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Harga Bitcoin Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Hasil Pilpres AS Jadi Penopang
- Profil Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas Pengganti Dwi Soetjipto
- [POPULER MONEY] Danantara Bakal Kelola Aset Rp 9.480 T | Imbas Trump Menang, Kekayaan Elon Musk Naik Rp 328,4 T
- PNM Kembali Buka Unit Mekaar di Wilayah 3T
- Erick Thohir Setuju Bulog Tak Lagi BUMN, Sudah Dibicarakan dengan Prabowo