pattonfanatic.com

Geo Dipa Energi Targetkan Bauran Energi Geothermal Capai 260 GW pada 2026

PLTP Patuha yang dioperasikan oleh PT Geo Dipa Energi.
Lihat Foto

BANDUNG, - PT Geo Dipa Energi (Persero) menargetkan bauran energi panas bumi atau geothermal dapat mencapai 10 persen atau 260 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang.

Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi Geo Dipa Energi Ilen Kardani mengatakan, saat ini bauran energi geothermal Geo Dipa telah sebesar 120 GW atau masih kurang dari 1 persen total bauran energi di Indonesia yang sebesar 2.300 GW.

"Ke depan, dua tahun ke depan kita akan memiliki 260 GW, sehingga kita naik statusnya menuju ke 10 persen persen bauran energi untuk geothermal," ujarnya saat press tour di Bandung, Jawa Barat. Kamis (7/11/2024) malam.

Baca juga: Banyak Sumber Pendanaan, Kemenkeu Belum Rencanakan IPO Geo Dipa Energi

Direktur Pengembangan Niaga & Eksplorasi Geo Dipa Energi Ilen Kardani dan Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu Meirijal Nur saat press tour di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024)./Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Pengembangan Niaga & Eksplorasi Geo Dipa Energi Ilen Kardani dan Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu Meirijal Nur saat press tour di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024).
Untuk diketahui, geothermal atau panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari panas alami di dalam bumi. Energi geothermal termasuk sumber energi hijau dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, minat investasi di Geo Dipa Energi cukup besar lantaran saat ini investor global menjadikan komitmen keberlanjutan sebagai faktor utama untuk berinvestasi.

"Hampir setiap bulan kita menerima tawaran kerja sama untuk pengembangan geothermal. Mengapa? Dunia sekarang didorong sedang ke arah green energy," ucapnya.

Hal ini dibuktikan dengan telah masuknya komitmen pendanaan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 3 dan 4. Sementara untuk proyek PLTP Dieng Unit 6 dan 7, Geo Dipa Energi akan bekerja sama dengan pihak lain.

Baca juga: Panas Bumi Jadi Penggerak Utama Transisi Energi Menuju Indonesia Emas 2045, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor

Kemudian, telah ada pihak yang membeli carbon credit PLTP Patuha Unit II. Padahal proyek tersebut masih dalam proses pembangunan alias belum selesai dibangun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat