Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan dengan NIK di HP
- Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melihat status kepesertaan BPJS Kesehatan, salah satunya melalui WhatsApp. Artikel ini akan membahas cara cek status kepesertaan BPJS di HP via WhatsApp.
Pengecekan status kepesertaan BPJS Kesehatan via WhatsApp bisa dilakukan dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Untuk mengecek aktif atau tidaknya status kepesertaan BPJS via WhatsApp, Anda bisa menghubungi kontak Pandawa BPJS Kesehatan.
Lalu, bagaimana cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan dengan NIK di HP?
Baca juga: Apakah Bayar Tunggakan Iuran BPJS Bisa Dicicil?
Cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan via WhatsApp
Perlu dicatat, nomor WhatsApp Pandawa BPJS Kesehatan adalah +628118165165. Anda dapat menyimpan nomor tersebut.
Lebih lanjut, cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan dengan NIK di HP via WhatsApp sebagai berikut:
- Chat nomor WhatsApp Pandawa
- Ketik Menu, pilih Informasi
- Pilih Cek Status Kepesertaan, klik Kirim
- Masukkan NIK
- Masukkan tanggal lahir sesuai format yang ditentukan.
Nantinya, sistem akan menginformasikan status kepesertaan BPJS Kesehatan dari data yang dimasukkan tersebut.
Baca juga: Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
Perlu digarisbawahi, peserta yang membutuhkan layanan medis, status kepesertaan BPJS-nya harus dalam status aktif.
Dalam hal ini, peserta wajib membayar iuran bulanan sesuai waktu yang sudah ditentukan, agar status kepesertaannya tidak dinonaktifkan dan menghindari kendala tertentu saat membutuhkan layanan kesehatan sewaktu-waktu.
Sebagai informasi, Pandawa BPJS Kesehatan juga menyediakan menu perubahan data keluarga, pindah jenis kepesertaan, perubahan FKTP, dan lainnya.
Itulah ulasan mengenai cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan dengan NIK di HP via WhatsApp. Selamat mencoba!
Baca juga: Bagaimana Cara Pindah Faskes BPJS Lewat JKN Mobile?
Baca juga: Bagaimana Cara Daftar BPJS Bayi Baru Lahir secara Online?
Terkini Lainnya
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Boikot dan Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
- LRT Jabodebek Komitmen Terapkan K3, Ini yang Dilakukan
- Cara Cek Saldo Rekening BRI via WhatsApp
- Direktur Bank OCBC NISP Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Siapa Pemilik KFC di Indonesia yang Terus Merugi dan Kena Boikot?
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10.000, Simak Rincian Lengkapnya
- Ironi Gula RI, Manis saat Dijajah Belanda, Pahit setelah Merdeka
- [POPULER MONEY] Prabowo Mulai Lawatan Luar Negeri Didampingi Menteri-menteri Ekonomi | Sekilas Mengenal Danantara
- Sebelum Ramai Boikot, KFC Indonesia Sudah Rugi Berkali-kali sejak 2020