pattonfanatic.com

Mengatasi Multi Ketimpangan

Seorang warga tidur dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (22/2/2024). Kementerian Keuangan melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Januari 2024 surplus Rp31,3 triliun dan program pembangunan APBN 2024 difokuskan untuk menurunkan kemiskinan, pengangguran, serta meningkatkan indeks pembangunan manusia termasuk nilai tukar petani.
Lihat Foto

APRESIASI patut diberikan kepada rezim pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dalam hal target pertumbuhan ekonomi.

Rezim pemerintahan Prabowo – Gibran memiliki keinginan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia paling tidak sampai menyentuh angka 8 persen.

Target pertumbuhan yang tinggi dan apabila tercapai akan sangat berpengaruh terhadap kondisi tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Sepertinya pemerintahan Prabowo – Gibran sangat serius terhadap capaian target pertumbuhan ekonomi ini.

Hal ini terlihat dari langkah dan program untuk mencapai target tersebut sudah mulai dipersiapkan jauh-jauh hari dan direncanakan sejak periode akhir pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin.

Kita semua berharap dengan pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun, maka target Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 dapat tercapai, bahkan bisa lebih cepat dari yang ditargetkan semula.

Namun, apabila kita meminjam teori manajemen kebijakan publik, tugas utama presiden dan wakil presiden bukan hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mendistribusikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masalah distribusi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu pekerjaan rumah yang belum terselesaikan secara tuntas hingga saat ini.

Pertumbuhan ekonomi masih terdistribusi secara parsial di kelompok-kelompok tertentu terutama golongan oligarki ekonomi yang menguasai modal dan sumber daya ekonomi.

Golongan kelas menengah bawah hanya menikmati kue pertumbuhan ekonomi yang relatif kecil sehingga sulit bagi mereka untuk naik kelas menjadi kelompok menengah atas.

Multi ketimpangan

Data ketimpangan ekonomi di Indonesia menunjukkan tren menurun. Namun jika dibandingkan dengan kenaikan anggaran untuk mengurangi angka ketimpangan ekonomi ini, penurunan angka ketimpangan serasa tidak terlalu signifikan.

Kenaikan anggaran seperti mengikuti deret ukur, sedangkan penurunan angka ketimpangan seolah-olah mengikuti pola deret hitung atau mungkin lebih lambat dari deret hitung.

Beberapa anggaran pemberdayaan masyarakat yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat meningkat tajam.

Anggaran subsidi, anggaran program pembangunan sektor pertanian, anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, dan anggaran pemberdayaan masyarakat lainnya rata-rata naik lebih dari 4 kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat