Buntut Kasus di Boyolali, Kementan Wajibkan Industri Susu Serap Produksi Susu Peternak
JAKARTA, - Kementerian Pertanian (Kementan) mewajibkan seluruh industri pengolahan susu menyerap produksi susu dari peternak rakyat.
Perintah itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai aksi demonstrasi peternak membuang susu di Boyolali, Jawa Tengah.
“Seluruh industri wajib menyerap susu peternak. Kami sudah sepakati, tandatangani, dan kirim surat ke dinas peternakan provinsi dan kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).
Kementan juga telah mempertemukan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu di kantor, Kementan, Jakarta Selatan, pada hari ini.
“Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul. Semuanya sudah sepakat untuk berdamai,” tutur Amran.
Baca juga: Aksi Peternak Mandi Susu di Boyolali dan Data Impor Susu Naik 21,19 Persen Per Agustus 2024
Amran mewajibkan industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak, kecuali susu memang mengalami kerusakan.
Audiensi itu turut dihadiri Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Ia menegaskan dukungan dari pihaknya untuk program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami siap mendukung Kementan untuk mencapai swasembada. Jika ada peraturan yang menghambat, akan kita rapikan,” kata Prasetyo.
Sementara itu, salah satu pengepul susu asal Pasuruan, Bayu Aji Handayanto memberikan apresisasi ke pemerintah yang telah memediasi peternak dan industri pengolahan susu.
Salah satu langkah yang diapresiasi Bayu adalah rencana dimasukkannya susu ke dalam daftar Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
“Pak Menteri menyampaikan komitmennya untuk menuju swasembada susu. Kami akan menunggu blueprint dan Perpres yang tadi disebutkan,” kata Bayu.
Baca juga: Kementan Usul ke Badan Gizi Nasional agar Tak Paksakan Susu Masuk Menu Makan Bergizi Gratis
Diketahui, para peternak susu sapi menggelar demo dengan aksi simbolis mandi susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (9/11/202).
Aksi dilakukan sebagai bentuk protes peternak susu di Boyolali atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS).
Peternak yang terdampak juga menggelar aksi dengan membuang 50.000 liter atau 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali.
Koordinator aksi, Sriyono Bonggol mengatakan, aksi mandi susu hingga buang susu dilakukan untuk menyuarakan protes para peternak sapi atas pelaksanaan pembatasan kuota susu yang masuk ke IPS.
"Kami mewakili peternak yang jumlahnya puluhan ribu di wilayah Boyolali yang saat ini sedang menjerit karena kondisi perindustrian susu di Indonesia yang membatasi jumlah kuota masuk produk lokal kita," kata dia.
Sriyono menyampaikan, pembatasan kuota susu membuat susu para peternak di wilayah Boyolali tidak terserap pabrik sehingga banyak susu yang terbuang. Ribuan liter susu akhirnya hanya menumpuk di usaha dagang (UD) atau koperasi.
Terkini Lainnya
- Gaji UMK Langkat 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Sri Mulyani Pastikan Hati-hati Tambah Utang Baru di 2025
- Gaji UMK Deli Serdang 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Obligasi ORI027 Terbit 27 Januari, Prediksi Kupon di Atas 6,5 Persen
- "Payroll" Topang Kenaikan DPK BNI 2024, Tembus Rp 78,1 Triliun
- Kerapuhan Rupiah: Menggugat Pengawasan dalam Kasus Uang Palsu di Marketplace
- BGN Butuh Tambahan Anggaran Rp 100 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Sri Mulyani
- Menteri KP Janji Periksa Perusahaan yang Disebut Nusron Punya Sertifikat di Area Pagar Laut Tangerang
- Lowongan Kerja BUMN Sucofindo untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- Pemerintah Kerahkan 8 Kebijakan Ini buat Kerek Investasi
- KAI Sediakan 1,3 Juta Tiket untuk Libur Panjang Imlek dan Isra Miraj
- TPIA Perkuat Edukasi Keberlanjutan
- Injourney Hospitality Dukung Pembangunan SDM lewat Literasi
- BNI Jadi Bank Terbaik Pengelola Kas Negara Kategori BUMN
- 70 Persen Warga Indonesia Tak Punya Tabungan, Belanja Impulsif Jadi Penyebab Utama
- Garuda Indonesia Raup Laba Bersih 18,11 Juta Dollar AS Per Oktober 2024
- Optimalkan Data Analytics, Bank Mandiri Borong 3 Penghargaan di The Global Retail Banking Innovation Award 2024
- Sri Mulyani Instruksikan Anggaran Perjalanan Dinas Kementerian dan Lembaga Dipangkas Minimal 50 Persen
- Bank Sinarmas Sudah Kucurkan Kredit Rp 900 Miliar untuk UMKM di Bengkulu
- Pembangunan Infrastruktur Elpiji Sangat Penting untuk Ketahanan Energi Nasional