Lawan Anemia pada Anak, Pemerintah Wajibkan Akses Gizi Gratis untuk Masa Depan Bangsa
JAKARTA, - Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hamdan Hamedan menyinggung soal urgensi program makan bergizi gratis dan adanya sekitar 30 persen anak Indonesia yang menderita anemia.
Terlebih menurutnya anemia yang disebabkan kekurangan zat besi dapat mengurangi tingkat kecerdasan anak.
"Makan bergizi gratis adalah suatu upaya besar agar bangsa Indonesia ini bisa tumbuh lebih sehat, lebih cerdas dan lebih sejahtera. Kenapa dikatakan dengan lebih sehat? Pertama karena fakta bahwa 30-an persen anak-anak kita mengalami anemia. Bahkan sekitar 40 persen sering sekali pergi ke sekolah tanpa makan," ujar Hamdan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
"Kita tahu bahwa apa yang disebut iron-deficiency anaemia, anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi itu menurut study world food programme dapat menurunkan IQ anak hingga 6 poin. Jadi ini korelasi antara makan bergizi yang seimbang dengan kecerdasan," ungkapnya.
Baca juga: Ikan Kaleng Diusulkan Jadi Bahan Makan Bergizi Gratis, Salah Satunya Sarden
Selain itu, Hamdan juga menyinggung keterkaitan program makan bergizi gratis mendorong kesejahteraan petani, peternak maupun nelayan.
Utamanya bagi nelayan, agar produk perikanan tangkap dan perikanan budi daya yang dihasilkan dapat terserap lebih maksimal sebagai bahan baku makan bergizi gratis.
Hamdan menyebutkan, berdasarkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), saat ini total produksi ikan di Indonesia mencapai 24,74 ton yang terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budi daya.
Sehingga ia menilai Indonesia mampu memenuhi kebutuhan protein dari hasil laut yang dihasilkan sendiri.
Ia pun menekankan pentingnya konsumsi ikan bagi anak. Yakni karena ikan mengandung sejumlah nutrisi seperti kalsium dan arginin yang baik bagi pertumbuhan.
"Dan yang tidak kalah penting adalah Omega 3 yang sangat vital dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak," kata Hamdan.
Baca juga: Bali Buka Peluang Anggaran Makan Bergizi Gratis Pakai APBD
Terkini Lainnya
- UMKM Catatkan Kesepakatan Rp 3,9 Triliun dengan Usaha Besar Sepanjang 2020-2024
- IHSG Akhiri Pekan di Zona Merah, Rupiah Melemah Tembus Level 16.000
- PTPP Dorong Efisiensi Logistik melalui Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3
- OJK: Program Prioritas Pemerintah Bakal Dorong Sektor Jasa Keuangan
- Cara Tarik Uang di ATM BCA Tanpa Kartu Modal HP
- Penuhi Kebutuhan Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun
- 2 Cara Tarik Uang di ATM BCA, Bisa Pakai HP dan Tanpa Kartu
- Kemenkeu Kantongi Rp 31,05 Triliun dari Pajak Usaha Digital hingga November 2024
- Cerita Evangeline, Jenama Parfum Lokal Beraroma Khas Indonesia yang Semakin Dikenal lewat Shopee
- "Bayh-Dole Act" dan Kembangkitan Ekonomi Berbasis Produk Penelitian Perguruan Tinggi
- Pasar Kripto dan Saham AS Menguat Pasca Data Inflasi CPI November
- Saat Prabowo Merasa Canggung Bertanya Asal Muasal Kampus Bahlil...
- Biaya Tarik Tunai LinkAja di ATM
- Jiwasraya Beri Kesempatan Terakhir bagi Peserta yang Belum Ikut Restrukturisasi
- KIT Batang Hadirkan Zona Komersial dan Residensial
- Daftar 50 Orang Terkaya di RI Versi Forbes, Peringkat Pertama Kembali Diduduki Hartono Bersaudara
- Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Wings Air dan Batik Air Batalkan Sejumlah Penerbangan
- Wakil Presdir BCA Ungkap Rahasia Sukses BBCA
- Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Buntut Kasus di Boyolali, Kementan Wajibkan Industri Susu Serap Produksi Susu Peternak
- Garuda Indonesia Raup Laba Bersih 18,11 Juta Dollar AS per Oktober 2024