Menara Turyapada Tahap I Rampung, Hutama Karya Dukung Telekomunikasi dan Pariwisata Bali Utara
- PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menyelesaikan tahap I pembangunan menara Turyapada di Buleleng, Bali, pada 8 Juli 2024.
Proyek inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dengan nilai kontrak Rp 311,7 miliar itu rampung digarap selama 720 hari kalender melalui kerja sama operasi (KSO) antara Hutama Karya dan PT Yodya Karya (Persero) (KSO HK-YK), dengan porsi Hutama Karya sebesar 97,5 persen.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, Menara Turyapada berfungsi sebagai pemancar sinyal telekomunikasi.
Lebih dari itu, menara tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik, seperti Wahana Skywalk, Planetarium, Restoran Putar 360 derajat, dan jembatan kaca.
Menara Turyaapada terletak pada ketinggian total 1.521 meter (m) di atas permukaan laut dengan tinggi bangunan 146 m.
Dengan mengusung konsep “Loka Samasta Sakino Bhawana”, Menara Turyapada memadukan arsitektur tradisional Bali dengan elemen teknologi modern sebagai simbol kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat Bali.
Baca juga: Di KI 2024, Hutama Karya Pamerkan Portfolio dan Inovasi Infrastruktur Berteknologi Canggih
“Dalam pembangunannya, KSO HK-YK menggunakan teknologi BIM 5D yang tidak hanya mempermudah perencanaan dan deteksi benturan pada struktur dan arsitektur, tetapi juga memungkinkan pengelolaan aspek biaya dan waktu secara real-time,” jelasnya dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Adjib menjelaskan, berbeda dengan Building Information Modeling (BIM) biasa yang berfokus pada visualisasi 3D, BIM 5D menambahkan dimensi waktu dan biaya ke dalam model.
Dengan demikian, tim proyek dapat bekerja lebih efisien dan presisi serta memastikan kualitas konstruksi tetap terjaga sepanjang proses pembangunan.
“KSO HK-YK menerapkan standar keselamatan yang ketat selama proyek berlangsung untuk memastikan seluruh pekerjaan berjalan lancar dan bebas insiden,” jelasnya.
Adjib mengatakan, penyelesaian tahap I menjadi bukti komitmen KSO HK-YK dalam memberikan proyek berkualitas tinggi dengan ketepatan mutu.
Baca juga: Transformasi Teknologi, Hutama Karya Terapkan AI untuk Perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera
Dalam pelaksanaannya, proyek itu dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan kabut tebal yang memengaruhi pekerjaan lifting.
Untuk mengatasi hal tersebut, diterapkan prosedur keselamatan ketat, termasuk penghentian lifting saat jarak pandang terbatas akibat kabut dan penundaan pengangkatan beban lebar ketika angin kencang.
Langkah-langkah itu memastikan pekerjaan berjalan aman dan kualitas konstruksi tetap terjaga sesuai standar.
Selain itu, proyek ini melibatkan 15 vendor lokal sebagai rekanan dengan total penyerapan 300 tenaga kerja lokal.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Gelar Forum Bisnis Perikanan, Bakal Dihadiri 68 Negara
- Cara Membeli Tiket Kereta Cepat Whoosh
- Bukan Teknologi, Ini Keterampilan Utama yang Dicari di Masa Depan
- Menko AHY Umumkan Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Libur Nataru
- Tak Perlu ke Stasiun, Ini Cara Membatalkan Tiket Kereta secara Online
- KAI Hadirkan "Direct Train" Tanpa Transit Rute Jakarta-Semarang (PP), Harga Tiket Rp 200.000
- PPN 12 Persen Barang Mewah, Masyarakat Menengah dan Bawah Juga Terbebani
- Cara Menghitung PPh 22 dan Rumusnya
- Cara Cek Sertifikat Tanah Online Tanpa Harus ke BPN
- Info Lengkap Tarif PPh 22
- PPh 22 Berapa Persen?
- Dukung Konektivitas Wilayah 3T, ASDP Operasikan 84 Armada untuk Layani 208 Lintasan Perintis
- Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa?
- Ekonom Minta Ada Rincian Barang Mewah yang Bakal Kena PPN 12 Persen
- Hadirkan Layanan Direct Train Jakarta-Semarang dengan Diskon 50 Persen, KAI Telah Jual 833.495 Tiket Nataru
- Menkop Budi Arie Sebut Industri Lebih Suka Impor Bubuk Susu Ketimbang Ambil Produk Peternak
- Gen Z, Begini Cara Negosiasi Gaji yang Benar
- Siap-siap, Seleksi PPPK Tahap II Dibuka 17 November
- Arvindo: Penerapan Kemasan Polos Rugikan Industri Rokok Elektronik
- Imbas Demo Buang Susu di Boyolali dan Pasuruan, Kementan Larang 5 Perusahaan Impor Susu