Antisipasi Prediksi Turunnya Produksi Beras di 2030
DALAM acara Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Bali beberapa waktu lalu, Bank Dunia menyampaikan prediksi turunnya produksi beras Indonesia pada 2030, yang disebabkan perubahan iklim, yaitu adanya iklim esktrem.
Perubahan iklim akan berdampak pada kekeringan dan kekurangan sumber air. Debit aliran sungai akan menyusut sebagai konsekuensi berkurangnya hujan.
Embung, waduk, danau, dan berbagai badan air mengalami penurunan muka air sehingga ketersediaan cadangan air untuk pertanian berkurang dan potensi air tanah menyusut sebagai dampak dari turunnya muka air tanah.
Perubahan iklim akan membawa dampak negatif terhadap lahan pertanian, mengganggu produktivitas dan berperan terhadap meningkatnya penyakit pada tanaman dan serangkaian serangan hama.
Pernyataan Bank Dunia yang disampaikan Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Carolyn Turk, perlu mendapat perhatian dan dicermati secara serius. Masih ada waktu untuk berbenah, mengantisipasi agar prediksi tersebut tidak betul-betul terjadi.
Kebutuhan air untuk pertanian perlu dikelola dari hulu ke hilir. Tutupan lahan hutan dan vegetasi rapat di bagian hulu dari daerah aliran sungai (DAS) perlu dipertahankan, dikonservasi, dan dicegah dari terjadinya alih fungsi lahan.
Kawasan hulu yang terjaga merupakan kunci ketersediaan sumber daya air di bagian tengah dan hilir.
Informasi geospasial berupa peta tutupan lahan berperan penting untuk membantu mengetahui kondisi DAS yang baik. Peta tutupan lahan memberikan informasi tutupan vegetasi dan nonvegetasi dalam suatu kawasan.
Kawasan hutan dan vegetasi rapat akan memberikan kesempatan air hujan untuk meresap ke dalam tanah dan digunakan sebagai cadangan air tanah dalam kurun waktu lama, terutama pada musim kemarau.
Sedangkan air hujan yang mengalir menjadi aliran permukaan (surface run off) perlu dikelola. Perlu ditampung dalam embung, waduk, bendungan dan badan air lainnya. Air yang ditampung ini dipergunakan saat krisis air terjadi, saat kemarau panjang terjadi.
Perbaikan dan penguatan embung dan badan air lainnya perlu dilakukan. Pendangkalan akibat sedimentasi perlu dicegah agar kapasitas embung menjadi lebih optimal.
Bila perlu dilakukan analisis kewilayahan dan analisis jaringan spasial menggunakan peta kontur, peta jaring-jaring sungai dan peta karakteristik tanah untuk melihat proses erosi, transport sediment dan sebagai bagian dari perencanaan perawatan embung dan badan air.
Data curah hujan dalam durasi puluhan tahun dapat dianalisis untuk mengetahui tren curah hujan pada suatu DAS, instrumen pengukuran perlu dikelola dengan baik, dan sistem monitoring dioptimalkan agar dapat diprediksi besaran curah hujan pada suatu wilayah yang dapat ditampung untuk keperluan irigasi.
Daerah-daerah yang mengalami kekeringan ekstrem perlu dilihat potensi air tanahnya. Pada daerah dengan karakteristik batuan karst dan batuan gamping, bisa jadi terdapat cadangan air bawah tanah dalam bentuk sistem sungai bawah tanah.
Potensinya perlu dihitung, ketersediaan cadangan dan pemanfaatannya dapat dikalkulasi dengan neraca sumber daya air. Sehingga cadangan air sungai bawah tanah dapat tetap dimanfaatkan meskipun dalam kondisi kekeringan ekstrem.
Terkini Lainnya
- Eksploitasi Terselubung pada Pekerja Gig di Era Digital
- Nasib Siapa Saja yang Bisa Beli BBM Subsidi Kini Ada di Tangan BPS
- Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke Indonesia
- Ciri-ciri Rekening yang Rentan Dipakai untuk Tindak Kriminal Menurut OJK
- AlloFresh Hadirkan 4 Fitur dan Diskon untuk Mudahkan Belanja Online
- Serangan Siber Mengintai, Lindungi Data Perusahaan dengan Penggunaan Peranti yang Tepat
- UMP Sumut 2025 Naik Jadi Rp 2,9 Juta Berlaku 1 Januari
- Pendaftaran Mudik Gratis Nataru Kemenhub Dibuka, Ini Cara Daftarnya
- WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas
- Pupuk Kaltim Dukung Pelestarian Ekosistem Perairan
- OJK: Penerapan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Masih Tunggu Peraturan Pemerintah
- Vietnam Turunkan PPN Jadi 8 Persen, Menko Airlangga: Beda Negara, Beda Kebijakan...
- Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- Sebut Bandara Bali Utara Sudah Punya Kajian, Menteri PU: Tinggal Nanti Keputusan Pak Prabowo
- Hashim: Pemerintahan Prabowo Siapkan Program 100 Gigawatt Energi Baru
- [POPULER MONEY] Indonesia-China Sepakati Proyek Pendanaan Makan Siang Gratis | Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation
- Apa Saja Kereta Ekonomi yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation?
- Tarif Tol Solo-Jogja untuk Mobil Pribadi