pattonfanatic.com

Mengapa Impor Susu untuk Industri Masih Tinggi? Ini Penjelasan Menperin

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi pertanyaan media terkait pertemuan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan peternak sapi perah dan industri pengolahan susu yang berlangsung di Jakarta, Senin, (11/11/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang mewajibkan industri pengolahan susu menyerap susu segar dalam negeri dari peternak dan pengepul susu sebagai bahan baku industri.

Menurut Agus Gumiwang, langkah itu menegaskan keberpihakan pemerintah kepada peternak.

“Langkah ini membuktikan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat,” ujar Agus dilansir siaran pers Kemenperin pada Selasa (12/11/2024).

Ia lantas menjelaskan, produksi susu segar dalam negeri saat ini memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu sebesar 20 persen atau sekitar 750.000 ton.

Baca juga: Kemenkop Minta Kemendag Kaji Ulang soal Bea Masuk 0 Persen Susu Impor

Dari jumlah tersebut, sekitar 530.000 ton bahan baku susu segar dipasok oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia yang terdiri dari 59 koperasi dan 44.000 peternak dengan kualitas susu yang memenuhi standar.

Sedangkan 80 persen kebutuhan bahan baku susu masih harus dipenuhi dari impor.

Hal ini menyebabkan sebagian besar kebutuhan susu dalam negeri dipenuhi oleh impor akibat adanya gap antara bahan baku susu segar dalam negeri dan besarnya volume impor susu.

“Agar gap tersebut tidak semakin besar, kami berharap kepada Kementan sebagai pembina peternak sapi perah untuk dapat melakukan pembinaan dari mulai pemerahan, penyimpanan, dan penanganan agar dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri,” kata Agus.

Baca juga: Imbas Demo Buang Susu di Boyolali dan Pasuruan, Kementan Larang 5 Perusahaan Impor Susu

 


Ia lantas mengungkapkan, industri pengolahan susu nasional mampu bertumbuh rata-rata 5 persen per tahun.

Sementara itu, pertumbuhan produksi susu segar dalam negeri rata-rata 0,9 persen per tahun.

Lebih lanjut, Agus Gumiwang menjelaskan Kemenperin selama ini aktif memfasilitasi industri untuk menyerap bahan baku susu segar yang diperoleh dari peternakan rakyat/koperasi melalui program kemitraan.

Antara lain serapan pasokan susu segar melalui kontrak jangka panjang, pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas SSDN, peningkatan sarana/prasarana rantai pasokan berupa cooling system dan digitalisasi Tempat Penerimaan Susu (TPS).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat