pattonfanatic.com

PLN Siap Dukung Transisi Energi Indonesia melalui Pembangkit EBT di COP 29

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk kegiatan Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29 UNFCCC), Hashim Djojohadikusumo (tengah), Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq (keempat dari kanan), Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni (keempat dari kiri), Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu (ketiga dari kiri), Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, Laksmi Dhewanthi (kiri), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat (kanan), Komisaris Utama PLN, Burhanuddin Abdullah (kedua dari kanan) dan Penanggung Jawab Paviliun Indonesia Agus Justianto (ketiga dari kanan) ketika menghadiri pembukaan Paviliun Indonesia dalam Conference of the Parties (COP) ke-29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11 November 2024.
Lihat Foto

- Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN berkomitmen mendukung upaya pemerintah Indonesia mencapai swasembada energi berkelanjutan dengan menambah kapasitas pembangkit listrik, terutama dari energi baru terbarukan (EBT).

“Sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional, PLN optimistis Indonesia dapat mencapai target ini melalui transisi ke energi terbarukan dan pengembangan berkelanjutan yang terus menerus,” ucapnya dalam ajang Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan, Selasa (12/11/2024).

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, lanjut Darmawan, PLN telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk merancang green enabling transmission line atau jalur transmisi energi hijau.

Jalur transmisi sepanjang 70.000 kilometer (km) ini dirancang untuk menyalurkan listrik dari sumber energi terbarukan yang tersebar di wilayah-wilayah terisolir ke pusat-pusat permintaan di perkotaan.

Baca juga: Seres E1 Mobil Listrik Mungil untuk Perkotaan

Dengan adanya transmisi tersebut, PLN berharap dapat mengefektifkan distribusi listrik bersih dari EBT.

Darmawan menambahkan bahwa PLN juga fokus pada peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang berasal dari EBT, serta memaksimalkan potensi energi bersih yang ada di Indonesia, seperti tenaga surya, angin, dan hidro.

Selain itu, PLN juga berkomitmen mengembangkan infrastruktur pendukung untuk meningkatkan efisiensi distribusi energi, antara lain melalui pengembangan smart grid (jaringan pintar), sistem kendali pintar, dan penyimpanan energi menggunakan baterai untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan.

Meski demikian, Darmawan menekankan bahwa pencapaian tersebut tidak bisa dilakukan sendirian.

Baca juga: Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Swasembada Energi dengan China

PLN, kata dia, sangat mengandalkan kolaborasi dengan mitra lokal dan global, seperti COP 29 untuk merealisasikan transisi energi.

“Diperlukan upaya konkret dari komunitas global, termasuk investasi berkelanjutan, transfer teknologi, dan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan,” tutur Darmawan.

Untuk diketahui, PT PLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam ajang COP 29 yang diselenggarakan pada 11-24 November 2024 di Baku, Azerbaijan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam mencapai transisi energi yang berkelanjutan serta mendukung upaya mitigasi perubahan iklim secara global.

Baca juga: Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Komitmen Indonesia jalankan program transisi energi

Utusan Khusus Indonesia dalam COP 29, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan semua komitmen yang telah dibuat oleh Presiden-Presiden sebelumnya terkait program transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
DOK. Humas PLN Utusan Khusus Indonesia dalam COP 29, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan semua komitmen yang telah dibuat oleh Presiden-Presiden sebelumnya terkait program transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.

Sebelumnya, Utusan Khusus Indonesia untuk COP 29, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen penuh pemerintah Indonesia untuk menjalankan semua janji yang telah dibuat oleh presiden-presiden sebelumnya terkait transisi energi.

Salah satu program baru yang ditawarkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto adalah penambahan pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan, di mana 75 persen dari pembangkit baru tersebut akan berasal dari EBT. Program ini diperkirakan memerlukan investasi sebesar 235 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

"Kami akan terus memenuhi komitmen-komitmen tersebut di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo," ujar Hashim dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia di COP 29, Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).

Baca juga: Pemadaman Lampu Serentak di Jakarta Diklaim Turunkan 66,49 Ton Emisi Karbon

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat