pattonfanatic.com

Kemenperin Prioritaskan Hilirisasi Logam dan Dorong Industri Intermediate

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Setia Diarta (kiri depan) dan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Riyatno dalam diskusi Kompas CEO Forum Powered by PLN di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Adapun diskusi itu mengambil tema “Indonesia Emas 2045: Optimalisasi Hilirisasi & Kolaborasi Industri Dalam Meningkatkan Penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia”.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini memprioritaskan hilirisasi logam untuk beberapa tahun ke depan.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Setia Diarta mengatakan, logam merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai tambah sangat besar.

“Kalau kita lihat implementasinya, memang industri logam yang saat ini banyak proses hilirisasinya, yang bisa didorong oleh Kemenperin,” kata Setia dalam diskusi Kompas CEO Forum Powered by PLN di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Pada periode 2022-2023, industri logam dasar tumbuh sebesar 12,36 persen secara year on year (yoy).

Baca juga: Kebut Hilirisasi, Timah Industri Dukung Kemenperin Bentuk Material Center

Dari catatan Kemenperin, logam dasar besi dan baja mengalami peningkatan volume ekspor 9,24 persen pada periode yang sama.

Sementara itu, volume ekspor logam dasar mulia dan logam dasar bukan besi meningkat 44,81 persen.

Selain itu, Kemenperin juga mendorong tumbuhnya industri antara atau intermediate hingga industri hilir dalam pemenuhan pohon industri komoditas logam.

“Prioritas utama kami mendorong tumbuhnya industri antara, industri intermediate, yang ada dari hulu ke hilir,” kata Setia.

“Karena kita posisisnya punya industri hilir tapi intermediate-nya harus dikirim ke luar, kembali lagi ke kita,” ujar Setia.

Setia mengatakan, Kemenperin juga mendorong hilirisasi logam yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Kita punya bahan baku, kenapa harus kita kirim? Kenapa enggak kita proses di sini? Nilainya tambah di sini, digunakan untuk di dalam negeri,” kata Setia.

Baca juga: Bos BRI Buka-bukan Dampak Kebijakan America First Donald Trump ke Ekonomi RI

 


Sebagai informasi, diskusi Kompas CEO Forum Powered by PLN mengambil tema “Indonesia Emas 2045: Optimalisasi Hilirisasi & Kolaborasi Industri Dalam Meningkatkan Penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia”.

Selain Setia Darta, diskusi itu turut dihadiri Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi InJourney Airports Ferry Kusnowo, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Riyatno, Direktur Distribusi PT PLN Persero Adi Priyanto, Wakil Direktur PT Freeport Indonesia Jenpiro Ngabdi, Chairperson of ESG Task Force Kadin Indonesia Maria Rosaline Nindita R.

Hadir pula akademisi yaitu Dekan Fakultas Pertambangan dan Perminyakan ITB Ridho Kresna Wattimena.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat