[POPULER MONEY] Apple Tak Lunasi Kekurangan Investasi Rp 300 Miliar Padahal Untung Rp 30 T | Ini Dampak Kebijakan "America First" Trump ke Ekonomi RI
1. Menperin: Apple Tak Kunjung Penuhi Investasi Rp 300 Miliar, padahal Raup Keuntungan Rp 30 Triliun Setahun
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, raksasa elektronik asal Amerika Serikat, Apple tidak kunjung memenuhi total komitmen investasi sebesar Rp 1,7 triliun.
Komitmen investasi itu berdasarkan kesepakatan hingga 2023. Akibatnya saat ini produk iPhone 16 keluaran Apple masih dilarang diperdagangkan di Indonesia. Agus Gumiwang menjelaskan, pihaknya sudah melakukan audit untuk mengetahui berapa nilai kekurangan investasi yang harus segera dipenuhi oleh Apple.
Berdasarkan audit, kekurangan yang harus dipenuhi untuk total investasi Rp 1,7 triliun adalah sebesar kurang dari Rp 300 miliar.
"Memang berdasarkan survei ada kekurangan investasi yang harus dipenuhi, lebih kecil dari Rp 300 (miliar). Untuk perusahaan sebesar itu, itu peanut (kacangan)," kata Agus saat rapat bersama Komisi VII DPR pada Selasa (12/11/2024) sebagaimana dilansir siaran YouTube resmi TV Parlemen.
Selengkapnya klik di sini.
2. Sri Mulyani Sebut Jadi Menteri Keuangan Tidak Enak, karena...
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan menjadi Menteri Keuangan bukanlah hal yang mudah. Sebab seringkali Menteri Keuangan dituntun untuk membuat semua pemangku kepentingan (stakeholder) bahagia dengan kebijakan yang dibuat.
Dia mencontohkan, seperti pengenaan cukai tembakau, apabila Menteri Kesehatan ingin cukai tembakau dikenakan dengan tarif yang tinggi namun tidak dengan Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Perindustrian.
“Menteri Tenaga kerja dan Menteri Industri bilang serendah-rendahnya karena ada (industri di sana). Jadi ini yang kami coba lakukan, kadang-kadang memang jadi Menteri Keuangan tidak enak karena indikatornya semua tidak happy,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (12/11/2024).
Meski demikian, Sri Mulyani bilang, pihaknya yang bertugas sebagai bendahara negara harus hati-hati dalam mencerna semua kebijakan. Hal itu untuk menjaga anggaran pemerintah agar digunakan sebaik-baiknya.
Selengkapnya klik di sini.
3. Ekonomi Digital Indonesia 2024 Masih yang Terbesar di Asia Tenggara, Capai Rp 1.413 Triilun
Perekonomian digital Indonesia dilaporkan akan mencapai gross merchandise value (GMV) sebesar 90 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.413 triliun (kurs Rp 15.700 per dollar AS) pada akhir 2024 atau naik 13 persen dari 2023. Sebagai informasi GMV sering digunakan untuk mengukur kesehatan bisnis e-commerce.
Pertumbuhan GMV yang dilaporkan ini berdasarkan hasil survei e-Conomy Southeast Asia (SEA) 2024 terbaru yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company. Menurut Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
"Tahun ini kita tetap melihat pertumbuhan double digit di semua negara di Southeast Asia, semuanya tumbuh di atas 10 persen dibandingkan tahun yang lalu. Bahkan ada beberapa negara yang tumbuh di atas 20 persen. Untuk Indonesia sendiri, kita terus melihat pertumbuhan yang kuat 13 persen dari tahun ke tahun dibandingkan tahun lalu," ujar Veronica di Kantor Google Indonesia, Rabu (14/11/2024).
Selengkapnya klik di sini.
4. 60 Perusahaan Bakal Pasok Sapi Perah, Mampu Penuhi 50 Persen Kebutuhan Susu Nasional
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, ada sekitar 60 pelaku industri dalam maupun luar negeri yang berkomitmen investasi sapi perah di Indonesia. Para pelaku industri tersebut akan memasok sapi perah demi memenuhi kebutuhan susu nasional, termasuk program makan bergizi gratis.
Terkini Lainnya
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Bapanas: Perintah Presiden Prabowo, Petani-Nelayan Jangan Sampai Menderita karena Produk Tak Terserap
- Watsons Tebar Promo 12.12, Ada Diskon hingga 70 Persen dan Voucher Rp 120.000
- Waspada Penipuan dengan Modus Jual Murah Emas Antam
- Asosiasi Logistik Dukung Kenaikan UMP 2025: Bisa Sejahterakan Pekerja
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Usai Merger dengan XL Axiata, Saham FREN akan "Delisting" dari Bursa
- Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan
- Semarakkan Harbolnas 12.12, Telkom Beri Diskon Biaya Berlangganan Indibiz untuk UKM
- Kian Panjangnya Rentetan BPR "Gulung Tikar" pada 2024
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Apakah Tarik Tunai di ATM Bersama Kena Biaya?
- Berapa Biaya Tarik Tunai di ATM Bersama?
- Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Tersedia dari Sabang sampai Merauke mulai 1 Januari 2025
- Bank BJB Cetak Aset Rp 210 Triliun Per Kuartal III-2024
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Tanggapi Usul Ikan Kaleng Masuk Program Makan Bergizi, Aprindo: Harus yang Sehat !
- Dukung NZE 2060, 3 Perusahaan Kerja Sama Bangun Pipa Hidrogen Indonesia-Singapura
- Citi Indonesia Cetak Laba Rp 2,2 Triliun hingga September 2024
- Menpan RB Rini Sebut Rekrutmen CPNS Perlu Diperbaiki, Terutama soal Usulan Formasi
- Kemenperin Prioritaskan Hilirisasi Logam dan Dorong Industri Intermediate