Ubah Citra dan Sukses Populerkan Jamu di Tanah Air, Direktur Sido Muncul Terima Gelar Kehormatan dari Unnes
SEMARANG, - Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Ilmu Manajemen Mutu (Branding) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Rektor Unnes Prof Martono menyematkan gelar itu secara langsung di Auditorium UNNES, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/11/2024).
Acara itu juga dihadiri oleh keluarga besar Sido Muncul serta para Brand Ambassador Sido Muncul, termasuk Rhenald Kasali sebagai tamu kehormatan, Andy F Noya, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, hingga ulama kenamaan Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus.
Dalam penelitiannya, Irwan berfokus pada strategi manajemen branding yang unik, menggabungkan identitas budaya Indonesia dengan kebutuhan kesehatan konsumen, serta menyoroti potensi obat tradisional untuk hidup berdampingan dengan perkembangan kesehatan modern.
Penelitian Irwan juga menjelaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam merek Tolak Angin sebagai jamu alami, memanfaatkan storytelling dan testimoni konsumen untuk menciptakan hubungan emosional yang kuat dan keterlibatan masyarakat dalam sebuah merek.
Irwan mengeksplorasi industri kesehatan di Indonesia, memberikan perspektif baru tentang bagaimana keterikatan emosional dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan pengenalan merek.
Irwan mengawali orasinya yang berjudul “The Story of Tolak Angin, dari Indonesia untuk Dunia: Model Manajemen Produk dan Branding Berbasis Nilai”.
Dalam pidatonya, dia mengucapkan terima kasih kepada Unnes atas gelar kehormatan yang diberikan kepadanya.
"Ini adalah forum yang paling berharga, paling terhormat bagi saya sepanjang perjalanan hidup saya selama 77 tahun. Betapa tidak? Setelah saya menjalani 'perkuliahan' di 'kampus' bernama Sido Muncul, sebuah perguruan tinggi Unnes menganugerahi saya sebuah gelar Doktor Honoris Causa," ungkap Irwan dalam orasinya.
Kemudian, Irwan mengenang perjalanan panjang Sido Muncul. Ia mengatakan, saat pertama kali berdiri, penjualan jamu produksinya tidak terlalu bagus dan tertinggal dengan pabrik jamu lain yang saat itu eksis.
"Segala upaya sudah saya lakukan, termasuk meniru cara yang perusahaan lain lakukan. Melihat Sido Muncul yang tidak maju-maju, saya berpikir keras. Saya sadar dan menyadari kalau saya meniru, Sido Muncul akan menjadi follower. Saya lalu membayangkan kalau Sido Muncul memproduksi bahan herbal dengan uji klinis pasti luar biasa," ujar Irwan.
Irwan menyadari bahwa tidak mudah bagi sebuah produk jamu untuk dilakukan uji klinis. Sebab, produknya harus terstandar dan dibuat di pabrik yang sesuai standar farmasi. Padahal, pabrik Sido Muncul saat itu hanya berstandar jamu.
"Sementara untuk membuat pabrik berstandar farmasi, biayanya banyak, dan kami tidak punya. Kemudian, sebagai persiapan, saya menetapkan Tolak Angin sebagai produk unggulan, melakukan penelitian, mengganti kemasan, dan mengoptimalkan fungsi kehumasan," kata dia.
Cara-cara itu ternyata berdampak besar bagi penjualan Sido Muncul. Pabrik Sido Muncul yang awalnya berlokasi di Bugangan, Kota Semarang, akhirnya pindah ke daerah Bergas, Kabupaten Semarang.
"Pabrik yang dibangun ini berstandar farmasi, dan ada laboratorium farmakologi, formulasi, uji stabilitas, uji air, mikrobiologi, instrumen, kultur jaringan. Dan kami melakukan uji toksisitas dan farmakologi pada produk Tolak Angin dan hasilnya aman," lanjut dia.
Terkini Lainnya
- Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan Anak-anak di Riau
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Bapanas: Perintah Presiden Prabowo, Petani-Nelayan Jangan Sampai Menderita karena Produk Tak Terserap
- Watsons Tebar Promo 12.12, Ada Diskon hingga 70 Persen dan Voucher Rp 120.000
- Waspada Penipuan dengan Modus Jual Murah Emas Antam
- Asosiasi Logistik Dukung Kenaikan UMP 2025: Bisa Sejahterakan Pekerja
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Usai Merger dengan XL Axiata, Saham FREN akan "Delisting" dari Bursa
- Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan
- Semarakkan Harbolnas 12.12, Telkom Beri Diskon Biaya Berlangganan Indibiz untuk UKM
- Kian Panjangnya Rentetan BPR "Gulung Tikar" pada 2024
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Apakah Tarik Tunai di ATM Bersama Kena Biaya?
- Berapa Biaya Tarik Tunai di ATM Bersama?
- Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Tersedia dari Sabang sampai Merauke mulai 1 Januari 2025
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Demi Peluang Ekonomi, Alasan Prabowo Ingin Indonesia Gabung OECD Sekaligus BRICS Plus
- Cinema XXI Resmi Terima Sertifikat Halal untuk Produk Makanan dan Minuman di Bioskop
- Penerapan Responsible Financing Dipandang Bikin Saham BNI Menarik
- Judi Online: Dampak Negatif yang Merugikan Masyarakat
- 5 Pekerjaan "Hijau" Bergaji Tinggi dan Tingkat Stres Minim