pattonfanatic.com

Sambut Natal-Tahun Baru, Peritel Siapkan Berbagai Diskon Spesial

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, juga menyoroti risiko lainnya akibat PP 28/2024, yang dianggap akan membebani pelaku usaha.
Lihat Foto

JAKARTA, - Para pengusaha ritel di Tanah Air sudah menyiapkan berbagai potongan harga atau diskon dalam rangka menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang segera tiba.

Bahkan, persiapan diskon Nataru sudah dilakukan sejak Oktober.

"Nataru kita sudah persiapkan dari bulan lalu. Jadi bulan lalu berarti bulan Oktober. Kita sudah siapkan stok di gerai-gerai kita. Dan kita sudah membuat program-program diskon yang spesial," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey usai menghadiri peringatan Hari Ritel Nasional 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

"Jadi bukannya (menyiapkan) barang-barang yang enggak laku kemudian dijual, atau barang-barang yang enggak terbeli oleh masyarakat (lalu) di-diskon. Enggak seperti itu," tegasnya.

Baca juga: Peritel Minta Pemerintah Pertimbangkan Wacana Kenaikan Cukai Rokok Tahun 2025

Roy menjelaskan, diskon dan penjualan untuk Nataru bekerjasama dengan supplier untuk menghadirkan program dan produk baru.

Misalnya, menjual barang dengan harga lebih terjangkau dan bersaing.

"Jadi kalau ditanya apa sudah siap? Ya kita udah siap untuk menyambut Nataru dengan memberikan diskon, dengan memberikan produk produk baru yang memang dipersiapkan untuk Nataru," katanya.

Baca juga: Aprindo Sebut Kebijakan Wajib Sertifikat Halal UMKM Berpotensi Ditunda

 


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Krisna Ariza mengatakan, dalam beberapa bulan mendatang Indonesia menghadapi tekanan permintaan untuk Nataru.

Kemudian berlanjut dengan persiapan menuju Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Sehingga Kemendag terus melakukan pengamanan pasar dalam negeri.

"Pengamanan pasar dalam negeri, besok kita tiga bulan ke depan akan menghadapi tekanan permintaan untuk di bulan Natal dan Tahun Baru, kemudian lanjut enam bulan menuju Puasa dan Lebaran. Tentu stabilisasi harga ini menjadi bagian penting pemerintah menjaga ketersediaan dan juga harga yang terjangkau oleh masyarakat pada saat Hari Raya," jelas Krisna.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat