Direktur BRI Dukung Usulan Dana Bansos Ditambah Rp 100 Triliun untuk Dorong Daya Beli
JAKARTA, - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari mendukung usulan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar terkait penambahan anggaran bantuan sosial hingga Rp 100 triliun pada 2025.
Pasalnya, sejah tahun lalu daya beli masyarakat tengah menurun sehingga dibutuhkan pendorong seperti bantuan sosial untuk menstimulus daya beli.
"Mungkin bansosnya perlu ditambah Rp 100 triliun. Menurut saya, apa yang disampaikan Pak Menteri Muhaimin itu penting, Rp100 triliun supaya daya beli masyarakat itu nanti tumbuh, naik," ujarnya dalam acara KUR Meets The Press di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Angka Kemiskinan Turun tapi Anggaran Bansos Naik, Pengamat Sebut Ada yang Salah
Dia mengungkapkan, pasca pandemi Covid-19 daya beli masyarakat masih stabil hingga tahun 2022 lantaran pemerintah kala itu masih menggelontorkan sejumlah bansos untuk pandemi.
Namun setelah 2022, daya beli masyarakat perlahan turun seiring dengan berakhirnya pemberian bansos pandemi. Oleh karenanya, menurut Supari, anggaran bansos untuk tahun depan perlu ditambah.
"Saya yakin impact-nya akan kembali ke perekonomian nasional," kata dia.
Baca juga: Menko Muhaimin Berharap Dana Bansos Ditambah Rp 100 Triliun
Penurunan daya beli ini menyebabkan omzet UMKM jadi turun 40-60 persen. Hal ini dia ketahui setelah berkeliling ke berbagai pasar di daerah-daerah mulai dari Makassar hingga Padang.
"Seluruh pasar yang saya hampiri, mereka omzetnya turun 40-60 persen sekarang. Suka tidak suka ini harus kita lihat dengan apa adanya, seperti itu UMKM sekarang kondisinya," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar berharap supaya dana bantuan sosial (Bansos) bisa mencapai Rp 100 triliun pada tahun 2025.
Mulanya, pria yang karib disapa Cak Imin itu menekankan arahan dari Presiden Prabowo Subianto supaya anggaran negara dapat digunakan secara efektif dan efisien.
“Presiden dengan amat sangat tegas berkali-kali menyampaikan bahwa kita akan melakukan efisiensi sekaligus dalam satu tarikan nafas menutup segala jenis kebocoran anggaran kita,” kata Muhaimin dalam dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2024 di Bogor, Kamis (7/11/2024).
Lantas, Cak Imin pun berdoa agar arahan Presiden Prabowo dapat terealisasi dengan baik. Setidak-tidaknya, ia berdoa supaya dana Bansos bertambah sampai Rp 100 triliun pada tahun depan.
“Kita berharap ini sukses dan paling tidak kita berdoa 2025 ini akan ada tambahan bantuan sosial moga-moga bisa sampai 100 triliun rupiah. Aamiin,” kata Cak Imin.
Terkini Lainnya
- Eksploitasi Terselubung pada Pekerja Gig di Era Digital
- Nasib Siapa Saja yang Bisa Beli BBM Subsidi Kini Ada di Tangan BPS
- Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke Indonesia
- Ciri-ciri Rekening yang Rentan Dipakai untuk Tindak Kriminal Menurut OJK
- AlloFresh Hadirkan 4 Fitur dan Diskon untuk Mudahkan Belanja Online
- Serangan Siber Mengintai, Lindungi Data Perusahaan dengan Penggunaan Peranti yang Tepat
- UMP Sumut 2025 Naik Jadi Rp 2,9 Juta Berlaku 1 Januari
- Pendaftaran Mudik Gratis Nataru Kemenhub Dibuka, Ini Cara Daftarnya
- WeNetwork Dorong Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia Emas
- Pupuk Kaltim Dukung Pelestarian Ekosistem Perairan
- OJK: Penerapan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Masih Tunggu Peraturan Pemerintah
- Vietnam Turunkan PPN Jadi 8 Persen, Menko Airlangga: Beda Negara, Beda Kebijakan...
- Periode Libur Nataru, Pelabuhan Penyeberangan Terapkan Skema Khusus
- OJK Sebut PPN 12 Persen Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
- Nikmati Gaya Hidup Lebih Mudah, Ini Cara Apply Kartu Kredit Online lewat myBCA
- Elon Musk Peroleh Jabatan Khusus di Pemerintahan Trump, Apa Perannya?
- Ekonomi Kreatif Harus Didukung Sebagai Mesin Pertumbuhan Baru untuk Ekonomi Nasional
- Pekerja Kena PHK Bisa Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan, Apa Saja Manfaatnya?
- Galon AMDK Terstandarisasi Dinilai Tak Perlu Pelabelan BPA
- BPJS Kesehatan Jamin Pembayaran Rumah Sakit Aman Meski Ada Risiko Defisit