pattonfanatic.com

KUR Bisa Gantikan Pinjol? Ini Keunggulannya Menurut Kemenko Perekonomian

Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Pemerintah melihat peluang kredit usaha rakyat (KUR) menjadi sumber alternatif bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan usaha tanpa perlu meminjam uang di platform pinjaman online (pinjol).

Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya mengatakan, berdasarkan studi Bank Dunia (World Bank), KUR dapat membantu masyarakat untuk masuk sektor keuangan formal.

Hal tersebut menandakan ada kemungkinan KUR dapat menjadi sumber pinjaman alternatif masyarakat selain pinjol, terutama untuk mendapatkan pembiayaan di sektor produktif.

"Bank Dunia menyebutkan KUR menjangkau banyak peminjam pengulang, membantu mereka memasuki sektor keuangan formal. Kemudian, KUR menggantikan pinjaman komersial dan mudah-mudahan juga nanti (bisa menggantikan) pinjol," ujarnya dalam acara KUR Meets The Press di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Baca juga: Pemerintah Arahkan Penyaluran KUR untuk Dukung Program Prioritas Prabowo

Menurutnya, pemanfaatan KUR sebagai sumber pinjaman jauh lebih baik dibanding melakukan pinjaman online. Mengingat dalam pinjol telah terjadi beragam masalah seperti salah satunya kebocoran data yang banyak merugikan masyarakat.

Selain itu, bunga pinjol juga sangat besar sehingga membuat para peminjam kesulitan untuk melunasi pinjaman.

Sedangkan KUR memberikan bunga yang kompetitif, mulai dari 3 persen untuk KUR Super Mikro hingga 6 persen untuk KUR Mikro, KUR Kecil, KUR PMI, dan KUR Khusus. Bunga KUR akan naik bertahap hingga 9 persen tergantung berapa kali pinjaman diterima.

Baca juga: Penyaluran KUR Capai Rp 246,58 Triliun atau 88 Persen dari Target 2024

KUR juga tidak mewajibkan agunan tambahan kepada penerima untuk pinjaman hingga Rp 100 juta. Kemudian, kredit macet (non performing loan/NPL) KUR tercatat rendah yakni 2,19 persen.

"Jadi kemarin ada isu yang mengatakan NPL KUR 5 persen itu tidak benar. Data kami menunjukkan angkanya 2,19 persen, jauh di bawah rata-rata NPL kredit UMKM yang lainnya," ucapnya.

Oleh karenanya, dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan KUR ketimbang menggunakan pinjol karena relatif lebih aman. Namun tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait hal ini.

"Mudah-mudahan nanti juga kalau ini bisa dilakukan dengan baik, barangkali nanti pinjol mudah-mudahan juga bisa kita bantu untuk menyelesaikan permasalahannya," tuturnya.

Baca juga: KUR Tak Masuk Program Pemutihan Utang UMKM, Ini Alasannya

Sebagai informasi, KUR adalah program pemerintah untuk memberikan pembiayaan modal kerja dan investasi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Nilai penyaluran KUR periode 2024 telah sebanyak Rp 246,58 triliun kepada 4,2 juta penerima sampai dengan 31 Oktober 2024. Realisasi ini tumbuh sebesar 23,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan telah mencapai 88 persen dari target penyaluran tahun ini yang sebesar Rp 280 triliun.

Sementara sejak 2015, KUR telah disalurkan sebanyak Rp 490 triliun kepada 48,63 penerima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat