pattonfanatic.com

IHSG Bergerak di Zona Merah, Rupiah Melemah di Pasar Spot

Ilustrasi investasi. Saham dan reksadana merupakan dua instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Mana yang lebih cocok untuk investor pemula?
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (14/11/2024). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.306,00 atau turun 2,66 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.308,67

Sebanyak 143 saham melaju di zona hijau dan 110 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 338,59 miliar dengan volume 570,76 juta saham.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, data inflasi AS pada Oktober masih tergolong tinggi. Hal ini masih menjadi tantangan bagi pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dalam mengendalikan kenaikan harga.

Sementara dari dalam negeri, pada kuartal III-2024, tax buoyancy atau elastisitas penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) Inidonesia tercatat di minus 0,47 persen. Hal ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi tidak seirig dengan peningkatan penerimaan pajak.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.200–7.330," kata dia dalam analisisnya, Kamis (14/11/2024).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menerangkan, IHSG masih berpeluang untuk menguji kembali level 7.161 sebagai support terdekat karena ditutup di bawah resisten 7.348 pada Rabu.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah

Namun demikian, IHSG dapat melanjutkan kenaikannya menuju 7.506 apabila hari ini tidak turun di bawah support minor 7.268.

"Level support IHSG berada di 7.161, 7.061, dan 6.958, sementara level resistennya di 7.348, 7.451, dan 7506. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish," terang dia.

Sementara itu, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan Strait Times turun 0,25 persen (9,21 poin) di level 3.711,12, Shanghai Composite turun 0,25 persen (8,67 poin) di level 3.430,60.

Sementara, Nikkei 225 turun 0,12 persen (45,69 poin) ke level 38.676, dan Hang Seng turun 0,33 persen (64,43 poin) ke level 19.759,00.

Baca juga: Warren Buffet Sarankan Anak Muda Beli Rumah ketimbang Saham

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.27 WIB rupiah berada pada level Rp 15.852 per dollar AS atau melemah 68 poin (0,43 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 15.787 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, indeks dollar AS pagi ini terlihat makin tinggi dibandingkan pagi sebelumnya, atau 106,5 berbanding 105,5.

Adapun, data inflasi konsumen AS bulan Oktober yang dirilis semalam yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya untuk periode tahunan, atau 2,6 persen berbading 2,4 persen.

Menurut dia, hal ini menjadi sentimen tambahan penguatan dollar AS. Ketika tren inflasi terus bertahan seperti saat ini, The Fed mungkin tidak akan memangkas suku bunganya lagi.

Selain itu sentimen Trump juga masih ikut mendorong penguatan dollar AS. Pasar mengantisipasi kekhawatiran soal perang tarif di masa pemerintahan Trump.

"Peluang pelemahan ke arah 15.850, dengan potensi support di kisaran 15.700 hari ini," ungkap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat