pattonfanatic.com

- PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan) menyerahkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 10 miliar untuk bayi dan anak di Palestina.

Bantuan diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam acara serah terima yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

Sebagai informasi, hasil bantuan Tempo Scan senilai Rp 10 miliar didapat melalui hasil penjualan produk-produk perusahaan sejak Agustus 2024.

Bantuan itu merupakan bagian dari program Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina yang diinisiasi melalui program corporate social responsibility (CSR) Tempo Scan 100 Persen Indonesia.

Executive chairman and Founder Tempo Scan Handojo S Muljadi mengatakan, program Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina adalah wujud nyata dari nilai inti perusahaan terkait kesetaraan.

"Kami membaca berita terkait Gaza. Di situ disebutkan bahwa 70 persen korbannya adalah anak-anak dan wanita. Itulah yang membuat kami terpanggil untuk membuat program ini. Ini murni dari hati nurani," ujar Handojo saat kegiatan penyerahan bantuan.

Bagi Tempo Scan, setiap orang punya kesempatan yang sama, termasuk untuk berkembang dan tumbuh dengan gizi baik dan mendapatkan pangan yang layak.

Terkait bantuan, program kepedulian terhadap anak-anak bukanlah yang pertama bagi Tempo Scan.

Sebelumnya, Tempo Scan, perusahaan pernah menjalankan program Anak Indonesia Tersenyum.

“Dalam program itu, Tempo Scan bekerja sama dengan almarhum Ani Yudhoyono untuk membantu operasi dan pengobatan 5.000 anak dengan cacat bawaan,” kata Handojo.

Mengenai kerja sama dengan Baznas, Tempo Scan mengaku memilih lembaga tersebut karena reputasinya yang kredibel dalam menyalurkan bantuan.

“Wilayah konflik itu tidak kondusif. Oleh karena itu, penyaluran bantuan kami percayakan kepada Baznas,” terangnya.

Upaya bantuan, tambah Handojo, juga merupakan bentuk komitmen Tempo Scan sebagai perusahaan asli Indonesia yang menjunjung tinggi solidaritas.

Maka dari itu, pemberian bantuan juga jadi bukti bahwa Tempo Scan merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari Tanah Air.

“Kami 100 persen Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan seluruh produk kami yang diproduksi di dalam negeri dengan harga terjangkau. Kami juga mempekerjakan 12.000 tenaga kerja lokal tanpa ada satu pun tenaga kerja asing,” ucap Handojo.