pattonfanatic.com

Tips Sukses Wawancara Kerja: Hindari 3 "Red Flag" yang Diungkap HRD

Tiga kesalahan besar yang harus dihindari saat wawancara kerja menurut wakil presiden eksekutif di Career Group Companies, Emily Levine
Lihat Foto

- Wawancara kerja, baik secara virtual maupun tatap muka, adalah momen krusial untuk menunjukkan profesionalisme dan kesesuaian Anda dengan posisi yang ditawarkan.

Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi "red flag" atau tanda peringatan yang membuat rekruter meragukan kandidat.

Wakil presiden eksekutif di Career Group Companies, Emily Levine, berbagi pengalaman dan tips penting berdasarkan ribuan wawancara yang telah ia lakukan, termasuk untuk klien selebritas papan atas.

Baca juga: Tokenisasi Emas: Strategi Pegadaian untuk Jangkau Pasar Lebih Luas

Berikut tiga kesalahan besar yang harus dihindari saat wawancara kerja:

1. Datang Terlalu Awal

Waktu kedatangan saat wawancara kerja adalah salah satu hal penting yang tidak boleh disepelekan.

Datang terlambat jelas memberikan kesan negatif karena dianggap membuang waktu pewawancara. Namun, datang terlalu awal juga bisa menjadi tanda bahaya.

“Kalau Anda datang terlalu awal, itu terlihat terlalu bersemangat dan bisa membuat pewawancara merasa tergesa-gesa,” ujar Levine dikutip dari CNBC, Sabtu (23/11/2024).

Baca juga: Menenun Harapan UMKM Wanita NTT dengan Kredit Tanpa Bunga

Waktu kedatangan yang ideal adalah 10 menit sebelum jadwal wawancara.

Sebagai langkah antisipasi, Levine menyarankan agar kandidat tiba di lokasi sekitar 15–20 menit lebih awal untuk memastikan Anda memiliki waktu mencari ruangan atau kantor tanpa harus menunggu terlalu lama.

2. Tidak Menjaga Penampilan Profesional

Penampilan adalah bagian penting dari kesan pertama dalam wawancara kerja.

Menurut Levine, kandidat harus memperhatikan detail seperti menghindari mengunyah permen karet atau mengenakan kacamata hitam di kepala saat wawancara.

“Hal-hal ini terlalu kasual dan tidak profesional,” ungkapnya.

Untuk wawancara tatap muka, Levine juga menekankan agar kandidat tidak datang dengan bau rokok atau menggunakan parfum berlebihan.

Baca juga: BNI Layani Kebutuhan Diaspora Indonesia lewat Program KMILN di Belanda

 

Sebagian orang mungkin sensitif terhadap bau, dan hal ini dapat menciptakan ketidaknyamanan selama wawancara.

“Pastikan kesan yang Anda tinggalkan didasarkan pada pengalaman Anda, bukan cara Anda berpakaian atau bau Anda,” tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat