Apa yang Menyebabkan Harga Emas Naik dan Turun?
JAKARTA, - Emas dianggap sebagai aset yang aman. Dengan demikian, harga emas secara historis bertahan dengan baik di masa inflasi tinggi, volatilitas pasar, dan ketidakpastian geopolitik.
Oleh sebab itu, banyak investor beralih ke logam mulia ini dalam upaya untuk melindungi kekayaan mereka.
Namun, apa yang menyebabkan harga emas naik dan turun?
Baca juga: Apakah Investasi Emas Menguntungkan?
Dikutip dari Money.com, Senin (25/11/2024), sementara komoditas lain sebagian besar didorong oleh penawaran dan permintaan, harga emas sering kali dipengaruhi oleh efek psikologis dari kemerosotan ekonomi, kebijakan moneter, atau valuasi mata uang.
Memahami bagaimana faktor-faktor ini dan faktor-faktor lainnya yang berkontribusi terhadap harga emas adalah penting.
Harga emas dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi. Faktor berikut menunjukkan penyebab harga emas dapat meningkat mengingat kondisi ekonomi tertentu.
1. Nilai dollar AS
Meskipun emas merupakan aset internasional tanpa batas yang diakui dan dinilai secara global, di luar mata uang nasional dan kondisi ekonomi, penting untuk dicatat bahwa emas pada umumnya merupakan aset berdenominasi dollar AS, yang berarti nilai emas dihargai dalam dollar AS.
Baca juga: Harga Emas Antam Sepekan Naik Rp 65.000
Aset berdenominasi dollar AS biasanya memiliki hubungan terbalik dengan nilai dollar AS. Oleh karena itu, jika nilai dollar AS menurun, nilai emas akan meningkat dan sebaliknya.
2. Permintaan emas
Permintaan emas merupakan faktor lain yang dapat memengaruhi harga emas, dan beberapa industri secara langsung memengaruhi minat untuk membeli logam mulia. Emas memiliki basis permintaan yang luas dari berbagai konsumen, investor, dan lembaga.
Terkini Lainnya
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 2 Desember 2024
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Nataru
- Tips Mengenali Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya
- 3 Fitur Canggih DANA yang Cocok buat Anak Muda Aktif
- Link dan Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli Pertalite
- 30.000 Satuan Pelayanan Dikerahkan untuk Makan Bergizi Gratis, Anggaran Rp 8 Miliar-Rp 11 Miliar Per Satuan
- Badan Gizi Nasional Manfaatkan AI untuk Program Makan Bergizi Gratis, Ini Skemanya
- Ini Kriteria Masyarakat yang Dapat Pembebasan Pungutan PBG dan BPHTB
- Badan Gizi Nasional: Makan Bergizi Gratis Akan Dimulai di 932 Titik
- OJK: Ada 253 Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia, Total Asetnya Rp 1,64 Triliun