IHSG Awal Sesi Masih Lesu, Rupiah Bangkit
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (28/11/2024) setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Sementara itu, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.243,13 atau turun 2,75 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.246,28.
Sebanyak 206 saham melaju di zona hijau dan 130 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan.
Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 647,49 miliar dengan volume 795,56 juta saham.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Melemah
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa Amerika Serikat mencatat gross domestic product (GDP) annualized secara kuartal yang solid, atau tidak berubah dari level sebelumnya di 2,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi AS ini memberikan gambaran akan kuatnya fase ekspansi ekonomi meskipun tekanan inflasi masih terus menghantui, tingginya biaya pinjaman, dan ketidakpastian politik.
Kemenangan Trump dianggap akan meningkatkan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.
Trump berjanji menurunkan pajak perusahaan serta memberikan tarif yang lebih tinggi untuk beberapa negara tertentu.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.225–7.350. Potensi koreksi masih terlihat," kata dia dalam analisisnya, Kamis (28/11/2024).
Sementara itu, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times tumbuh 0,25 persen (9,35 poin) di level 3.717,44, Shanghai Composite tumbuh 0,06 persen (2,06 poin) di level 3.311,84. Kemudian , Nikkei 225 tumbuh 0,41 persen (156 poin) ke level 38.367,5. Sedangkan Hang Seng turun 0,83 persen (163,13 poin) ke level 19.440.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.59 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.838,00 per dollar AS atau menguat 96,5 poin (0,61 persen) dibanding penutupan pekan lalu Rp 15.934,5 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa pagi ini dollar AS bergerak lebih rendah dibandingkan kemarin atau berada di level 106,18 berbanding 106,80.
Terkini Lainnya
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 2 Desember 2024
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Nataru
- Tips Mengenali Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya
- 3 Fitur Canggih DANA yang Cocok buat Anak Muda Aktif
- Link dan Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli Pertalite
- Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen, Pengamat: Perlu Kajian Lebih Dalam Untuk Keselamatan
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 2 Desember 2024 di Pegadaian
- Harga Emas Antam Naik Rp 9.000 Setelah Pilkada, Simak Rincian Lengkapnya
- Alternatif Strategi Perusahaan Bertahan Hadapi Kenaikan PPN 12 Persen
- Bahan Pokok Kamis 28 November 2024: Mayoritas Harga Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Pasca-libur Pilkada, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Melandai, Investor Ambil Untung dari Saham Teknologi