pattonfanatic.com

Pasang Surut Mobil Nasional

Mobil Pindad Maung MV3 Garuda Limousine dipakai Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan, Minggu (20/10/2024).
Lihat Foto

INDUSTRI otomotif nasional Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam upaya mencapai kemandirian melalui program Mobil Nasional (Mobnas).

Meskipun berbagai tantangan dihadapi, dengan dukungan pemerintah dan strategi tepat, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri otomotif berkelanjutan dan kompetitif.

Sejak era 1970-an, Indonesia berupaya menciptakan Mobnas sebagai simbol kemandirian dan kebanggaan nasional.

Proyek-proyek seperti Toyota Kijang, Timor, Bimantara, dan Esemka mencerminkan semangat nasionalisme dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Namun, perjalanan ini penuh tantangan, termasuk ketergantungan pada komponen impor, kurangnya dukungan berkelanjutan, serta tekanan dari pasar global.

Pada sisi lain, negara tetangga kita, Malaysia berhasil mengembangkan Proton sebagai Mobnas sejak 1985, dengan dukungan kuat dari pemerintah melalui proteksi pasar dan investasi dalam riset serta pengembangan teknologi.

Proton mampu beradaptasi dengan tren pasar otomotif global, termasuk pengembangan kendaraan ramah lingkungan.

Sebaliknya, proyek Mobnas Indonesia lebih terfokus pada perakitan dengan komponen impor dan kurang adanya strategi pengembangan teknologi lokal.

Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan dalam kesiapan industri serta dukungan pemerintah yang kurang berkelanjutan.

"Theory of Goal Setting", yang dikembangkan oleh Locke dan Latham pada 1984 dalam bukunya berjudul Goal Setting: A Motivational Technique That Works, menekankan bahwa tujuan spesifik dan menantang dapat memotivasi individu dan organisasi untuk mencapai kinerja optimal.

Dalam konteks Mobnas, tujuan ini mencakup pengurangan ketergantungan pada impor, peningkatan inovasi, dan keberlanjutan.

Sejarah Panjang Mobnas

Upaya Indonesia untuk memiliki Mobnas dimulai sejak era 1970-an. Proyek pertama adalah Toyota Kijang pada 1976, hasil kerja sama dengan Toyota Jepang, yang dirakit di dalam negeri dan menjadi ikon mobil keluarga Indonesia.

Pada 1990-an, muncul proyek Timor, hasil kerja sama dengan KIA Motors Korea Selatan, yang dipasarkan sebagai Mobnas dengan harga terjangkau.

Namun, proyek ini terhenti akibat krisis ekonomi 1997-1998 dan tekanan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang menilai program ini melanggar prinsip perdagangan bebas.

Selain itu, ada proyek Bimantara yang bekerja sama dengan Hyundai, tapi mengalami nasib serupa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat