pattonfanatic.com

Kenaikan PPN Kerek Harga Tiket Konser hingga Spotify, Pengeluaran Gen Z Berpotensi Bengkak Rp 1,74 Juta Per Tahun

Ilustrasi gen Z
Lihat Foto

JAKARTA, - Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai Januari 2025 akan berdampak signifikan pada pengeluaran masyarakat, salah satunya Generasi Z atau Gen Z.

Berdasarkan hasil riset dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), pengeluaran Gen Z akan membengkak hingga Rp 1,74 juta per tahun akibat lonjakan harga barang dan jasa yang biasa mereka konsumsi.

"Kita estimasi Gen Z harus membayar Rp 1.748.000 lebih mahal karena selisih kenaikan tarif PPN 12 persen pada tahun 2025," ujar Direktur Kebijakan Publik CELIOS Media Wahyudi Askar dalam media briefing di Kantor LBH Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Luhut Buka Suara soal Penundaan PPN, Sri Mulyani Tidak Menjawab

Hitungan tersebut didapati dari perkiraan kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi Gen Z setelah kenaikan PPN, seperti tiket konser, berlangganan Spotify dan Netflix, kuota internet, layanan pesan makanan online, hingga membership gym.

Seperti diketahui, Gen Z yang saat ini berusia 12 hingga 27 tahun tidak hanya menghabiskan uang untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk hiburan, kesehatan, dan akses digital.

Dalam laporannya, CELIOS menjabarkan, pengeluaran untuk kuota internet akan bertambah sekitar Rp 8.700 per bulan setelah PPN naik, dari semula sebesar Rp 95.700 per bulan menjadi Rp 104.000 per bulan.

Pengeluaran untuk tiket konser akan bertambah sekitar Rp 112.000 dan membership gym juga akan bertambah Rp 30.000 setelah kenaikan PPN.

Baca juga: Kadin Minta PPN 12 Persen Ditunda

Demikian juga dengan langganan Netflix yang semula Rp 158.400 per bulan menjadi Rp 172.800 per bulan atau meningkat Rp 14.400. Kemudian biaya langganan Spotify juga akan meningkat Rp 5.224 per bulan dari semula Rp 57.465 menjadi Rp 62.689.

Belum lagi harga barang dan jasa untuk kebutuhan sehari-hari juga akan terdampak kenaikan PPN, seperti mie instan diperkirakan akan meningkat harganya dari Rp 52.800 menjadi Rp 57.600 per bulan atau naik Rp 4.800 per bulan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat