Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
JAKARTA, - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari kawasan industri terus naik.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin, total emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor industri Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO2e (setara karbon dioksida) pada 2022.
Angka tersebut meningkat dari 2021 yang sebesar 222,9 juta ton CO2e.
"Berdasarkan komponennya, penggunaan energi industri menyumbang emisi paling banyak, yakni 152,2 juta ton CO2e atau 64 persen dari total emisi GRK industri. Angka ini meningkat signifikan dari 2021 sebesar 125,1 juta ton CO2e," ujar Agus Gumiwang saat memberikan paparan pada rapat kerja percepatan pengembangan kawasan PSN di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Baca juga: Inisiatif Berkelanjutan Tingkatkan Efisiensi dan Kurangi Emisi CO2 di Industri Semen
Merujuk kondisi itu, pengembangan industri yang berwawasan lingkungan menjadi syarat utama untuk mewujudkan pembangunan industri rendah karbon.
Oleh karenanya lanjut Menteri Agus, diperlukan upaya dekarbonisasi atau pengurangan emisi GRK di sektor industri, terutama emisi gas karbon dioksida yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
Ia pun menyebut, Kemenperin sebagai pembina industri dan kawasan industri memiliki kewenangan dalam penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan industri dan kawasan industri, terutama yang berkaitan dengan upaya dekarbonisasi dan pengurangan emisi GRK di sektor industri.
Kemenperin sendiri sudah menyusun Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang penurunan emisi gas buang industri.
"Hal tersebut memerlukan dukungan penuh dari seluruh Perusahaan Pengelola Kawasan Industri untuk dapat turut serta dalam menurunkan jumlah emisi karbon demi mencapai target net zero emission sebelum tahun 2050," kata Agus.
Ia menambahkan, kebijakan pengembangan kawasan industri di Indonesia telah memasuki generasi Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan.
Sesuai dengan Pasal 79 pada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri, dijelaskan bahwa dalam penerapan kawasan industri yang berwawasan lingkungan harus memperhatikan aspek manajemen kawasan, aspek sosial, aspek ekonomi, dan tentunya aspek pengelolaan lingkungan.
Diberitakan sebelumnya, ilmuwan iklim dalam sebuah studi barunya mengungkapkan bahwa bumi dapat mengalami peristiwa El Nino ekstrem yang lebih sering terjadi pada tahun 2050 jika emisi gas rumah kaca terus meningkat.
Pola iklim yang dikenal sebagai El Nino ini menjadi penyebab utama panas, banjir, dan kekeringan.
"Sangat menakutkan bahwa 2050 sudah dekat. Jika peristiwa ekstrem ini menjadi lebih sering terjadi, masyarakat mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk pulih, membangun kembali, dan beradaptasi sebelum El Nino berikutnya melanda. Konsekuensinya akan sangat dahsyat," ungkap Pedro DiNezio, salah satu penulis utama studi dari University of Colorado Boulder.
Baca juga: Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri November 2024 Naik
Mengutip laman resmi University of Colorado Boulder, Selasa (1/10/2024), El Nino terjadi ketika suhu air di sepanjang ekuator di Samudra Pasifik naik di atas rata-rata untuk jangka waktu yang lama.
Terkini Lainnya
- Wall Street Naik, Indeks S&P 500 Sempat Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa
- Perusahaan Konstruksi Pertambangan Pamapersada Buka Banyak Lowongan untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- Setelah 2 Nelayan, KKP Bakal Panggil Pihak Lain untuk Diperiksa soal Pagar Laut
- Anak Usaha PLN Bikin Perusahaan Patungan untuk Perkuat Infrastruktur Gas di Sulawesi dan Maluku
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini 6 Catatan dari Ekonom
- 100 Hari Prabowo-Gibran: Ini 3 Kebijakan Ekonomi yang Dongkrak Kepuasan Publik hingga 74,5 Persen
- Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk
- 3 Menteri Ekonomi yang Memiliki Citra Positif Selama 100 Hari Prabowo-Gibran
- [POPULER MONEY] Deretan Bisnis Widiyanti Putri, Menteri Prabowo Terkaya | Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- Tips Mengenali Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya