pattonfanatic.com

Sama Halnya dengan OECD, Keanggotaan Indonesia di BRICS Disebut Masih Berproses

Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Indonesia gabung BRICS dinilai menunjukkan ketergantungan pada China.
Lihat Foto

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia menyerahkan nasib permohonan keanggotaan BRICS kepada organisasi tersebut.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, ada sejumlah tahap yang harus dilewati Indonesia sebelum resmi bergabung dengan organisasi kerja sama ekonomi negara-negara Global South itu.

"Sekarang prosesnya masih bergulir. Bola saya kira ada di pihak BRICS untuk menentukan apakah niat bergabung yang disampaikan oleh Indonesia itu diterima atau tidak," ujar Menlu Sugiono dalam keterangan pers sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/12/2024).

"Karena ada beberapa tahap harus dilewati oleh Indonesia sebelum menjadi full member of BRICS," lanjutnya.

Baca juga: Keinginan RI Gabung BRICS Tak Pengaruhi Penilaian untuk Masuk OECD

Meski begitu, Sugiono tak merinci lebih lanjut proses seperti apa yang akan terjadi.

Menlu hanya mengungkapkan, Presiden China Xi Jinping sudah menyatakan mendukung masuknya Indonesia ke dalam BRICS.

Dukungan disampaikan Presiden Xi kepada Presiden Prabowo dalam pertemuan di Beijing pada November lalu.

Sugiono melanjutkan, sejumlah negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia dan Thailand, sudah bergabung di BRICS. Sehingga, organisasi ini diharapkan bisa menjadi kelompok kerja sama yang menguntungkan untuk anggotanya.

BRICS merupakan organisasi kerja sama ekonomi dengan tujuan mengejar kesejahteraan kawasan selatan dunia (Global South), yakni istilah yang mengacu pada negara-negara berkembang atau kerap disebut sebagai negara dunia ketiga.

BRICS sendiri merupakan akronim dari negara-negara di awal organisasi tersebut terbentuk, yakni Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Setelah dilakukan perluasan keanggotaan, nama organisasi berubah menjadi BRICS Plus. Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) saat ini sudah bergabung dalam BRICS Plus.

Indonesia memang sebelumnya sudah menyampaikan keinginan untuk bergabung dengan BRICS.

Keinginan itu disampaikan usai Presiden Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Kepala Negara RI pada 20 Oktober 2024.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga sudah menyatakan keinginan bergabung dengan organisasi ekonomi multilateral OECD.

Berbeda dengan BRICS, OECD merupakan sebuah organisasi kerja sama yang berporos kepada kekuatan ekonomi negara-negara Barat seperti AS, Inggris, dan Uni Eropa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat