Apa Itu Laba Bersih? Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
JAKARTA, - Laba bersih adalah salah satu elemen penting dalam analisis keuangan perusahaan. Laba bersih sering digunakan untuk menilai seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Pengertian Laba Bersih
Laba bersih (net income) adalah salah satu indikator keuangan yang paling penting dalam dunia bisnis dan pengelolaan keuangan personal.
Dilansir dari Gramedia.com, laba bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan penghasilan telah dikurangkan dari total pendapatan.
Baca juga: Harga Konsentrat Tembaga dan Timbal Turun di Pasar Dunia, Ini Sebabnya Kata Kemendag
Konsep ini memberikan gambaran jelas tentang seberapa efisien sebuah bisnis dalam menghasilkan keuntungan setelah memperhitungkan seluruh beban operasional, pajak, utang, dan biaya lainnya.
Sebagai salah satu komponen utama dalam laporan laba rugi, laba bersih memegang peran vital dalam menilai kinerja keuangan sebuah perusahaan.
Laporan ini membantu memberikan pandangan menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk kemampuan untuk memenuhi kewajiban, membayar dividen, atau menginvestasikan kembali keuntungan untuk pengembangan bisnis.
Pemahaman yang mendalam mengenai laba bersih tidak hanya penting bagi pengelola bisnis tetapi juga bagi para investor dan pemegang saham dalam menilai potensi keberlanjutan dan pertumbuhan suatu perusahaan.
Baca juga: Berapa Biaya Admin Top Up Dana? Berikut Daftarnya
Fungsi Laba Bersih
Beberapa fungsi utama laba bersih dalam bisnis di antaranya sebagai berikut:
1. Evaluasi Kesehatan Keuangan
Laba bersih digunakan untuk menilai apakah bisnis berjalan dengan baik atau perlu dilakukan penyesuaian strategi.
2. Pengambilan Keputusan
Data laba bersih membantu manajemen dalam menentukan alokasi sumber daya, baik untuk reinvestasi, pembagian dividen, atau pengembangan bisnis.
Baca juga: Menperin Apresiasi IWIP, Ekspor Prekursor Nikel untuk EV pada Awal 2025
3. Menarik Minat Investor
Investor sering menggunakan net income atau laba bersih sebagai indikator utama untuk mengevaluasi potensi keuntungan dari investasi mereka.
4. Dasar Perhitungan Pajak
Terkini Lainnya
- Terbesar Kedua di RI, PLTA Jatigede Tekan Emisi Karbon 415.800 Ton Per Tahun
- Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan Kereta, KAI Kembalikan 100 Persen Tiket Pelanggan
- BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen
- Kinerja Saham Perbankan Diprediksi Masih Kuat Tahun Ini, Apa Penopangnya?
- Gandeng SMBC, Sucorinvest Asset Management Perluas Jangkauan Produk Reksa Dana
- Wamenkop Dorong Koperasi Perikanan Jadi Pemasok Makan Bergizi Gratis
- KKP: Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Capai 5 Kilometer
- Strategi Indonesia di BRICS: Peluang Perdagangan hingga Gugatan Standar Internasional
- Holding BUMN Danareksa Dukung Pariwisata Nasional lewat Revitalisasi
- Didenda Rp 202,5 Miliar oleh KPPU, Google Akan Banding
- Tahun Ini Pemerintah Akan Impor 180.000 Ton Daging Sapi dan 100.000 Ton Daging Kerbau
- 10 Provinsi dengan Jumlah PHK Terbanyak 2024
- Titiek Soeharto soal Pagar Laut: Yang Mengkavling-kavling Laut Tanpa Izin, Segera Ditertibkan
- BSI Dapat Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun pada Tahun Ini
- ExxonMobil Kucurkan Investasi CCS dan Pabrik Petrokimia Rp 162 Triliun di RI
- Berapa Biaya Admin Top Up Dana? Berikut Daftarnya
- Menperin Apresiasi IWIP, Ekspor Prekursor Nikel untuk EV pada Awal 2025
- Imbas PPN 12 Persen, Pendapatan Industri Asuransi Umum Bisa Tergerus
- Equity Life, Dayin Mitra, dan Sogo Kolaborasi Luncurkan "Lifestyle Protection", Apa Itu?
- Tinjau Pasar di Surabaya, Mendag: Harga Sayuran Naik karena Perubahan Cuaca