BEI Bakal Tambah Daftar Saham Sesi Prapembukaan, Ini Penjelasannya
JAKARTA, - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambahkan saham yang dapat ditransaksikan di sesi prapembukaan bursa mulai 9 Desember 2024. Upaya ini diambil dengan harapakan akan meningkatkan transaksi di pasar saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, pertimbangan BEI untuk memperluas saham-saham dalam sesi pre-opening adalah untuk memberikan kesempatan bagi kelompok saham di luar konstituen Indeks LQ45, melakukan price discovery.
"Sehingga harga pembukaan saham berada pada harga terbaik sesuai dengan informasi pasar sebelum sesi perdagangan dimulai," kata dia dalam jawaban tertulis, dikutip Selasa (3/12/2024).
Ia menambahkan, penerapan perluasan jumlah saham untuk masuk ke dalam sesi pre-opening diharapkan dapat membantu mendistribusikan jumlah order secara lebih merata terhadap jumlah order yang masuk ke dalam sistem Perdagangan Bursa (JATS) pada detik awal pembukaan sesi pertama perdagangan.
"Hal ini diharapkan mampu mengurangi tekanan pada sistem di detik-detik awal sesi perdagangan," imbuh dia.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Dekarbonisasi, BEI Gandeng Sucofindo Beri Edukasi dan Pelatihan
Selain itu, Irvan bilang, perluasan saham dalam pre-opening diharapkan akan menyelaraskan dengan praktek umum pembukaan perdagangan di bursa regional lainnya.
Dalam hal ini, BEI telah memilih tiga papan pencatatan untuk ditambahkan dalam aturan teranyar nanti.
Nantinya saham-saham yang tercatat di papan utama, ekonomi baru, dan pengembangan bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan, menggantikan saham konstituen indeks LQ45.
Tiga papan pencatatan tersebut itu dipilih karena ketiganya sangat aktif ditransaksikan oleh investor.
Irvan menjelaskan, saham-saham yang tercatat di ketiga papan itu berkontribusi terhadap 93 persen frekuensi transaksi.
"Khususnya pada perdagangan di sesi pertama," timpal dia.
Baca juga: Upaya Restrukturisasi Waskita Karya demi Lepas dari Suspensi BEI
Irvan menuturkan perluasan saham-saham ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pendistribusian kapasitas order yang masuk ke dalam sistem JATS pada detik-detik awal sesi satu perdagangan.
Selain itu, perluasan saham diharapkan membuka kesempatan bagi investor untuk melakukan price discovery terhadap saham-saham lain di luar konstituen indeks LQ45.
Di sisi lain, BEI tidak memasukkan saham-saham dalam papan akselerasi dalam sesi pra-pembukaan. Irvan bilang saham yang tercatat di papan ini merupakan perusahaan dengan skala kecil dan menengah.
"Adapun jenis investor yang diharapkan melakukan transaksi atas saham akselerasi merupakan sophisticated investor yang memang telah mempelajari dan memiliki minat khusus atas emiten tersebut," tutup Irvan.
Sebagai informasi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana memperluas daftar saham yang bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan alias pre-opening. Ketentuan ini akan berlaku sejak 9 Desember 2024.
Nantinya saham-saham yang tercatat di papan utama, ekonomi baru, dan pengembangan bisa ditransaksikan pada sesi pra-pembukaan, menggantikan saham konstituen indeks LQ45.
Terkini Lainnya
- Naik 5,3 Persen, Impor Indonesia 2024 Capai 233,66 Miliar Dollar AS
- 10.000 Lebih Perusahaan Jepang Bangkrut pada 2024, Tertinggi dalam 11 Tahun
- KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Sepanjang Tahun 2024
- Kronologi Lengkap WN China Curi 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- Tingkat Kemiskinan Turun, Jumlah Penduduk Miskin Indonesai Jadi 24,06 Juta Orang
- Pelemahan Rupiah Lebih Baik Ketimbang Rupee India hingga Baht Thailand
- GovTech untuk Pajak: Antara Efisiensi dan Risiko
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Gakoptindo Komitmen Suplai Tempe-Tahu untuk Makan Bergizi Gratis
- DGWG Pakai Dana IPO untuk Beli Bahan Baku, Dukung Ketahanan Pangan RI
- Neraca Perdagangan RI Surplus 5 Tahun Berturut-turut, 31,04 Miliar Dollar AS pada 2024
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM
- Menteri UMKM Lantik Pejabat Eselon I di Pasar Tanah Abang
- Gaji UMR Malang 2025, Baik Kota Maupun Kabupaten Malang
- Suku Bunga Acuan BI Turun Jadi 5,75 Persen
- Temuan Besar Potensi Migas di Indonesia Bagian Barat Capai 4,3 Miliar Setara Minyak
- Berapa Biaya Admin Top Up Dana? Berikut Daftarnya
- Menperin Apresiasi IWIP, Ekspor Prekursor Nikel untuk EV pada Awal 2025
- Imbas PPN 12 Persen, Pendapatan Industri Asuransi Umum Bisa Tergerus
- Equity Life, Dayin Mitra, dan Sogo Kolaborasi Luncurkan "Lifestyle Protection", Apa Itu?