DPR Minta Penurunan Harga Tiket Pesawat Permanen, Ini Kata Erick Thohir
JAKARTA, - Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi permintaan Komisi V DPR RI agar kebijakan penurunan tiket pesawat sebesar 10 persen tidak hanya berlaku hingga 3 Januari 2025, alias dibuat secara permanen.
Erick mengatakan pihaknya masih akan mengkaji kebijakan itu.
Dia pun meminta seluruh maskapai penerbangan pelat merah untuk membuat peta jalan (road map) bisnis perusahaan selama 5 tahun ke depan agar ketika pemerintah mengharuskan harga tiket pesawat turun, perusahaan penerbangan bisa ikut ambil andil.
“Tiket itu kan selalu ada high season-nya, ada low season-nya. Jadi kalau ada road map 5 tahun ini situasi seperti apa, jadi enggak kagetan. Nah ini yang harus kita perbaki, jadi semuanya kita kerjasama tidak hanya BUMN,” ujarnya usai meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: DPR Minta Harga Tiket Pesawat Turun Permanen, Bukan Hanya 16 Hari
Di sisi lai , lanjut dia, Pertamina melalui unit bisnisnya PT Pertamina Patraniaga sudah menurunkan harga avtur sebesar 10 persen.
Namun, kebijakan ini hanya berlaku untuk Nataru 2024/2025 saja.
Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi V DPR RI kompak mengkritisi kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat hanya selama periode 19 Desember 2024 - 3 Januari 2025.
Anggota Komisi V DPR Fraksi Nasdem Mori Hanafi mengapresiasi pemerintah atas kebijakan itu.
Namun, di sisi lain, kebijakan itu harus dibahas lebih detail lagi agar penurunan harga tiket pesawat bisa permanen.
“Saya apresiasi pemerintah menurunkan harga tiket, tapi pertanyaannya adalah setelah Nataru ini bagaimana? Mengingat instruksi presiden yang meminta harga tiket turun secara permanen,” ujarnya saat rapat dengar pendapat bersama Menteri Perhubungan di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Sementara itu, anggota Komisi V DPR Partai Golkar Hamka Baco Kady menyatakan jangan sampai kebijakan penurunan harga tiket pesawat membuat perusahaan maskapai penerbangan seperti hidup segan mati tak mau.
“Karena itu, kebijakan penurunan harga tiket pesawat hanya dalam waktu 16 hari, itu betul-betul gula-gula untuk masyarakat atau hadiah, tapi tidak menyelesaikan persoalan secara keseluruhan,” jelasnya.
Baca juga: Kementerian BUMN Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat Saat Libur Nataru
Terkini Lainnya
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Boikot dan Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
- LRT Jabodebek Komitmen Terapkan K3, Ini yang Dilakukan
- Cara Cek Saldo Rekening BRI via WhatsApp
- Direktur Bank OCBC NISP Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- PPN Naik jadi 12 Persen, Prudential Indonesia Siapkan Produk Terjangkau
- Sebut Teknologi EBT Mahal, Bahlil: Pengusaha-pengusaha di Batu Bara, Lanjut Terus...
- Perpres Penyaluran Pupuk Subsidi Disetujui Prabowo, Mentan: Insya Allah Bulan Ini Terbit
- Aturan Kenaikan Upah Minimum 6,5 Persen Terbit, Menaker: Mulai Berlaku 1 Januari 2025
- Pelindo Petikemas Catatkan Peningkatan Arus Peti Kemas di TPK Kendari hingga 7 Persen