[POPULER MONEY] Won Korea Selatan "Jatuh" Usai Pengumuman Darurat Militer | Pemerintah Minta Apple Investasi Baru Rp 15,95 Triliun
1. Korsel Umumkan Darurat Militer, Nilai Won Per Dollar AS Jatuh ke Titik Terendah dalam 2 Tahun Terakhir
Nilai Won per dollar Amerika Serikat (AS) jatuh usai Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mendeklarasikan status darurat militer di negara tersebut.
Nilai mata uang Korsel tersebut melemah sekira 1,4 persen dan sempat menyentuh angka 1.430 won per dollar AS pada Selasa (3/12/2024) malam waktu setempat.
Surat kabar Korsel, The Korea Herald, melaporkan Presiden Yoon mengumumkan status darurat militer pada Selasa, pukul 10.30 waktu setempat. Pada pukul 10.53, nilai won per dollar AS langsung jatuh ke angka 1.430,0 won, atau turun 28,7 dibanding hari sebelumnya.
Nilai Won itu menjadi yang terendah sejak Oktober 2022, di mana sempat mencapai angka 1.432,4 won.
Selengkapnya klik di sini.
2. Sebut Teknologi EBT Mahal, Bahlil: Pengusaha-pengusaha di Batu Bara, Lanjut Terus...
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta para pengusaha untuk tidak ragu melanjutkan industri batu bara. Sebab, meski energi terbarukan digencarkan, energi fosil masih dibutuhkan.
Bahlil mengatakan, Indonesia memang menyetujui agenda global untuk menekan emisi gas rumah kaca, bahkan menargetkan emisi nol atau net zero emission (NZE) bisa tercapai pada 2060. Meski begitu, upaya transisi energi tersebut harus dibarengi dengan kapasitas RI yang merupakan negara berkembang.
"Kita setuju dengan pikiran global, tapi ukur dunia kita juga. Baseline kita beda dengan baseline negara-negara yang sudah maju," ujar Bahlil dalam acara Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Ia menuturkan, green energy dan green industry yang terus digencarkan secara global memang baik diterapkan untuk keberlanjutan masa depan. Namun, pengembangannya memerlukan teknologi yang mahal.
Selengkapnya klik di sini.
3. Pemerintah Bentuk Tim untuk Tangani Perusahaan yang Kesulitan Bayar Upah Minimum 2025
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, pihaknya bersama kementerian terkait sedang membentuk tim untuk memberikan penanganan kepada perusahaan yang kemungkinan mengalami kendala pembayaran upah minimum 2025.
Pembentukan tim tersebut menurutnya didasari adanya perusahaan yang sedang mengalami kesulitan finansial. Yang mana, kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen berpotensi membebani perusahaan.
"(Kenaikan upah minimum) 6,5 persen berlaku rata dan beberapa waktu yang lalu kami sudah bertemu juga dengan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia). Sekali lagi saya sampaikan kami sangat paham bahwa ada perusahaan yang mungkin sedang mengalami kesulitan finansial," ujar Yassierli dalam konferensi pers di Kantor Kemenaker, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
"Dan kami sedang membentuk tim join yang dibantu oleh menteri ekonomi (untuk) bagaimana treatment dan spesifik untuk industri yang mungkin akan memiliki kendala dalam menerapkan ini," lanjutnya.
Selengkapnya klik di sini.
Terkini Lainnya
- Dorong Kemandirian Ekonomi Umat, DMI Gandeng UMKM
- Cara Top Up DANA dari BCA dan Biayanya
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- Rincian Biaya Ganti Kartu Debit ATM BCA Terbaru Tahun 2025
- ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik lewat Reverse Vending Machine
- Dukung Gerakan Satu Juta Pohon, KAI Logistik Tanam 1.200 Pohon di Wilayah Operasional
- Tutup Layanan Marketplace, Bukalapak Bisa Makin Untung?
- Cara Beli Tiket Proliga 2025 di PLN Mobile
- Simak, Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu Menurut Kemenaker
- Bukalapak Tutup Layanan Produk Fisik, Mendag Bilang Begini
- Gaji UMR Bojonegoro 2025 dan Daerah Lain di Seluruh Jatim
- 22 Persen Pekerjaan Saat Ini Akan Terdisrupsi oleh AI
- Gaji UMR Magetan 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- KAI Bakal Rilis Gapeka 2025, Waktu Perjalanan Kereta Makin Singkat
- Budi Arie Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Akan Ditingkatkan
- Manajemen PIK 2 Buka Suara soal Pagar Bambu Misterius di Laut
- KAI dan BI Tandatangani Perjanjian Distribusi BBMN Aman dan Ramah Lingkungan
- Kembangkan Ekosistem Startup, BNI Ventures Gandeng IPB
- Erick Thohir Pastikan Harga Tiket Pesawat Sudah Turun
- Menaker Mau Carikan Solusi Perusahaan yang Kesulitan karena UMP Naik 6,5 Persen
- Pengertian PPN, Objek Pajak, Perhitungan, dan Aturannya