Pertamina NRE Kembangkan Bioethanol Ramah Lingkungan untuk Dukung Swasembada Energi
JAKARTA, – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menyatakan komitmen untuk mendukung swasembada energi nasional dan keberlanjutan lingkungan melalui pengembangan bioethanol. Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, dalam kunjungan misi perdagangan Kanada ke Indonesia pada Senin (2/12/2024) lalu.
John menjelaskan, situasi geopolitik dan ekonomi global saat ini sangat berdampak terhadap industri energi.
"Untuk itu, krusial bagi kita untuk meningkatkan ketahanan energi, sekaligus memprioritaskan keberlanjutan lingkungan. Pemerintah Indonesia menjadikan dua hal ini sebagai bagian dari misi Asta Cita yang tentunya kami dukung penuh,” ujar John, dikutip dari keterangan pers, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Pertamina Uji Coba Bioethanol E10 Pakai Kendaraan Toyota
Pertamina NRE, menurut John, berada di garda terdepan dalam membangun bisnis rendah karbon yang mendukung transisi energi. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengembangan bioethanol sebagai bahan baku biofuel atau bahan bakar nabati (BBN).
John memaparkan, saat ini, Pertamina NRE bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk membangun pabrik bioethanol di Glenmore, Banyuwangi, dengan kapasitas produksi 30.000 kiloliter (KL) per tahun.
“Bioethanol menjadi solusi yang tepat di masa transisi energi. Pemanfaatan sumber energi domestik adalah inisiatif kami untuk mendukung misi pemerintah membangun swasembada energi. Selain dari tebu, bahan baku bioethanol juga dapat berasal dari sorgum, jagung, dan lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Pertagas Mulai Kembangkan Bisnis Baru, dari Bioethanol, Hidrogen, sampai CCUS
Energi hijau lain yang dikembangkan Pertamina NRE
Selain bioethanol, portofolio energi hijau Pertamina NRE meliputi geothermal dengan kapasitas terpasang 672 megawatt (MW) yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Kemudian, tenaga surya dengan kapasitas lebih dari 50 MW, dan pengembangan hidrogen rendah karbon di Lahendong, Sulawesi Utara, serta Sumatera bagian selatan.
Menurut John Anis, langkah-langkah Pertamina NRE sejalan dengan strategi ganda Pertamina untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendukung transisi menuju target net zero emission pada 2060.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Diminta Tinjau Lagi Aturan Tahan 100 Persen DHE Setahun
- Kerugian karena Developer Perumahan Nakal Tembus Rp 1 Triliun
- Pemerintah Raup Rp 26 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara
- Pemda Diminta Siapkan Anggaran untuk Beli Vaksin PMK, Stok dari Pemerintah Pusat Tak Cukup
- IHSG Diproyeksikan Menanjak Lagi, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
- Pemerintah Sepakat Perpanjang Kebijakan Gas Murah Industri, Rinciannya Segera Diumumkan
- Sambut Pemerintahan Trump, Wall Street Ditutup Menguat
- 5 Sektor yang Jadi Tren Investasi 2025 di Indonesia Menurut Ekonom Bank Mandiri
- Kebijakan Setop Impor Gula, Harga Berpotensi Tembus Rp 20.000 per Kg
- Pemerintah Siapkan Insentif Pajak untuk Eksportir SDA
- Trump Ingin Rebut Terusan Panama, Ekspor Tekstil RI Terancam
- Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor SDA: Perubahan Ketentuan, Target Penerapan, dan Insentif yang Disiapkan
- Defisit BPJS Kesehatan: Kebijakan Potongan Premi Asuransi Swasta
- KKP Tegaskan Laut Tidak Bisa Dimiliki, Sertifikat HGB dan SHM di Tangerang Dipertanyakan
- Cara Mudah Top Up GoPay di Aplikasi BYOND by BSI
- [POPULER MONEY] Won Korea Selatan "Jatuh" Usai Pengumuman Darurat Militer | Pemerintah Minta Apple Investasi Baru Rp 15,95 Triliun
- Seragam Petugas Avsec di Bandara Berubah, Ini Penampakannya
- KAI dan BI Tandatangani Perjanjian Distribusi BBMN Aman dan Ramah Lingkungan
- Kembangkan Ekosistem Startup, BNI Ventures Gandeng IPB
- Erick Thohir Pastikan Harga Tiket Pesawat Sudah Turun