pattonfanatic.com

Pertamina NRE Kembangkan Bioethanol Ramah Lingkungan untuk Dukung Swasembada Energi

Chief Executive Officer Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis dalam Indonesia Pavilion COP29 di Baku, Azerbaijan pada Senin (11/11/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menyatakan komitmen untuk mendukung swasembada energi nasional dan keberlanjutan lingkungan melalui pengembangan bioethanol. Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, dalam kunjungan misi perdagangan Kanada ke Indonesia pada Senin (2/12/2024) lalu.

John menjelaskan, situasi geopolitik dan ekonomi global saat ini sangat berdampak terhadap industri energi.

"Untuk itu, krusial bagi kita untuk meningkatkan ketahanan energi, sekaligus memprioritaskan keberlanjutan lingkungan. Pemerintah Indonesia menjadikan dua hal ini sebagai bagian dari misi Asta Cita yang tentunya kami dukung penuh,” ujar John, dikutip dari keterangan pers, Rabu (4/12/2024). 

Baca juga: Pertamina Uji Coba Bioethanol E10 Pakai Kendaraan Toyota

Pertamina NRE, menurut John, berada di garda terdepan dalam membangun bisnis rendah karbon yang mendukung transisi energi. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengembangan bioethanol sebagai bahan baku biofuel atau bahan bakar nabati (BBN).

John memaparkan, saat ini, Pertamina NRE bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk membangun pabrik bioethanol di Glenmore, Banyuwangi, dengan kapasitas produksi 30.000 kiloliter (KL) per tahun.

Bioethanol menjadi solusi yang tepat di masa transisi energi. Pemanfaatan sumber energi domestik adalah inisiatif kami untuk mendukung misi pemerintah membangun swasembada energi. Selain dari tebu, bahan baku bioethanol juga dapat berasal dari sorgum, jagung, dan lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Pertagas Mulai Kembangkan Bisnis Baru, dari Bioethanol, Hidrogen, sampai CCUS

Energi hijau lain yang dikembangkan Pertamina NRE

Selain bioethanol, portofolio energi hijau Pertamina NRE meliputi geothermal dengan kapasitas terpasang 672 megawatt (MW) yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). 

Kemudian, tenaga surya dengan kapasitas lebih dari 50 MW, dan pengembangan hidrogen rendah karbon di Lahendong, Sulawesi Utara, serta Sumatera bagian selatan.

Menurut John Anis, langkah-langkah Pertamina NRE sejalan dengan strategi ganda Pertamina untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendukung transisi menuju target net zero emission pada 2060.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat