Wall Street Ditutup Variatif Pekan Lalu, Dua Indeks Cetak Rekor
NEW YORK, - Pasar saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup dengan hasil bervariasi pada pekan lalu.
Laporan data ketenagakerjaan dinilai sedikit lebih baik dari perkiraan. Namun, hal ini tidak terlalu bagus untuk menghalangi bank sentral AS Federal Reserve memangkas suku bunga akhir bulan ini.
Indeks S&P 500 naik 0,25 persen menjadi 6.090,27.
Baca juga: Wall Street Menghijau, S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor
Kemudian, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi naik 0,81 persen menjadi 19.859,77, didorong oleh kenaikan saham Tesla, Meta, dan Amazon.
Kedua indeks menyentuh level tertinggi sepanjang masa selama sesi tersebut dan ditutup pada rekor tertinggi.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 123,19 poin atau 0,28 persen dan ditutup pada 44.642,52.
Sedikit catatan, S&P 500 dan Nasdaq juga mengalami minggu positif ketiga berturut-turut, atau naik masing-masing 0,96 persen dan 3,34 persen. Adapun, indeks Dow merosot 0,6 persen selama periode yang sama.
Baca juga: Wall Street Tergelincir, Investor Menanti Laporan Data Ketenagakerjaan
Laporan data ketenagakerjaan November, yang dirilis Jumat pagi, mengungkapkan jumlah pekerja nonpertanian meningkat sebesar 227.000 bulan lalu, di atas estimasi Dow Jones sebesar 214.000.
Hal ini menandai kenaikan besar dari kenaikan bulan Oktober yang direvisi sebesar 36.000. Sedangkan, tingkat pengangguran naik hingga 4,2 persen, seperti yang diharapkan.
Menyusul data pengangguran tersebut, data perdagangan berjangka dana federal mencerminkan kemungkinan 85 persen penurunan suku bunga lagi dalam dua minggu menjadi 85 persen.
Terkini Lainnya
- Munas Kadin Digelar Besok, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid Bersanding?
- Berkaca dari Bukalapak, Pemerintah Perlu Dukung Ekosistem Digital Lokal
- Luhut Sebut Peran Coretax untuk Reformasi Perpajakan Nasional Sangat Krusial, Ini Alasannya
- Kronologi Lengkap WN China Gasak 774 Kg Emas di RI Lalu Divonis Bebas
- BI Turunkan Suku Bunga Acuan Kala Rupiah Melemah, Ekonom: Tidak Mengejutkan
- Gramedia Gelar Buka Gudang, Harga Buku Mulai dari Rp 5.000
- Masih Temukan HPP Gabah Rp 5.500, Mentan Amran Sebut Petani Bisa Rugi Rp 25 Triliun
- Usai Lantik Pejabat, Menteri UMKM dan Cak Imin Ikut Live Shopping di Tanah Abang
- KKP Segel Pembangunan Pagar Laut di Bekasi
- Apa Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen?
- Dukung Program 3 Juta Rumah, BTN Usulkan Ini ke Pemerintah
- Konsumsi Rumah Tangga Masih Lemah, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Jadi 5,1 Persen
- IHSG Ditutup Menguat, Saham Bank-bank BUMN Melesat
- Airlanggga Ungkap 10 Juta Konsumen Kelas Atas Masih Belanja di Luar Negeri, Apa Dampaknya?
- Revisi Lebih Tinggi, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 3,2 Persen
- Kemenhub Sediakan 3.500 Kursi Bus Mudik Gratis untuk Nataru, Ini Rutenya
- Pemerintah Gelar Forum Bisnis Perikanan, Bakal Dihadiri 68 Negara
- Cara Membeli Tiket Kereta Cepat Whoosh
- Bukan Teknologi, Ini Keterampilan Utama yang Dicari di Masa Depan
- Menko AHY Umumkan Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Libur Nataru